PIKIRAN RAKYAT – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim Partai Golkar menghimpun tiga unsur secara seimbang sehingga cocok dikategorikan sebagai Partai Tengah.

Ketiga unsur yang dimaksud ialah pemerintahan, kemasyarakatan, dan keagamaan. Usai menghadiri Pengajian Akbar Keluarga Besar Partai Golkar di halaman Masjid Ainul Hikmah, Kompleks DPP Partai Golkar, Jakarta, Airlangga melontarkan perihal tersebut.

"Partai Golkar bisa mengatakan bahwa Partai Golkar ini partai tengah, partai yang (ada) keseimbangan antara kegiatan pemerintahan, kegiatan kemasyarakatan, bersama dengan kegiatan keagamaan," ujar Airlangga, Minggu, 19 Maret 2023.

Dia melanjutkan, sebagai "wasathiyah" alias partai tengah, Golkar akan senantiasa memperjuangkan kekaryaan, konsisten mempertahankan keseimbangan. "Tentu garis tengah itu adalah karya, kekaryaan," ucapnya.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi 3 Kali, Ketinggian Kolom Abu Mencapai 500 Meter

Airlangga juga menyampaikan kesiapan Golkar untuk melakukan safari politik sepanjang Ramadhan 1444 Hijriah nanti. Seluruh organisasi di bawah naungan Partai Golkar akan aktif turun ke masyarakat.

Di antaranya Satuan Karya (Satkar) Ulama Indonesia, Majelis Dakwah Islamiyah, dan pengajian Al Hidayah. Melalui beragam kegiatan bagi umat Islam di berbagai daerah, semua ormas itu akan menyerap sebanyak-banyaknya aspirasi.

"(Seluruh anggota fraksi dan fungsionaris akan) manfaatkan (momentum Ramadhan 1444 Hijriah) untuk turun ke masyarakat dan dorong untuk melakukan safari Ramadhan di berbagai tempat wilayah dan daerah," ujarnya.

"Seluruhnya masuk ke masyarakat dan melakukan safari di masyarakat agar aspirasi masyarakat diserap maksimal sebelum Pemilu 2024 karena pemilu ke depan diselenggarakan sebelum bulan Ramadhan," kata dia lagi.

Baca Juga: Ambisi Besar Fajar-Rian Jelang Hadapi The Daddies di Final All England 2023

Bawaslu Soal Kampanye di Bulan Ramadhan

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengingatkan Parpol untuk lebih cermat berpolitik di bulan Ramadhan, terutama terkait peserta Pemilu 2024. Sebab jika melewati batas tahapan sosialisasi parpol, maka itu tidak diperbolehkan.

"Mensosialisasikan supaya partainya tidak asing di telinga publik. Publik sudah tahu nomor urut partai itu mana saja gitu, ya sebatas itu," katanya.

"Di luar itu tidak boleh ada unsur yang visi-misi, program, citra diri, begitu ya, yang itu masuk ke dalam kampanye karena nanti bisa masuk menjadi kampanye di luar jadwal. Nah, jadi berhati-hati untuk itu," ucapnya lagi.

Selain kampanye terselubung, Lolly juga memperingatkan peserta pemilu soal potensi pelanggaran lainnya di tempat-tempat terlarang. Misalnya, tempat pendidikan, tempat pemerintahan, dan tempat peribadatan.

"Upaya kampanye terselubung yang kemudian berpotensi terjadi politisasi identitas, politisasi SARA yang kemudian menggunakan bulan suci Ramadhan," kata Lolly. ***