PIKIRAN RAKYAT – Warga yang tinggal di jalur gempa Sesar Garsela, yaitu Kecamatan Pasirwangi dan Samarang diminta untuk membangun rumah tahan gempa. Rekomendasi datang dari tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat kemudian meneruskan anjuran tersebut kepada masyarakat, supaya risiko dampak guncangan gempa dapat dihindari.

“Selain melakukan mitigasi bencana, kami juga menganjurkan kepada masyarakat untuk membangun rumah yang tahan guncangan gempa,” kata Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Rabu, 16 Maret 2023.

Baca Juga: Tegur Guru yang Mengkritiknya, Unggahan Lawas Ridwan Kamil di Twitter Kembali Disorot

Dia membenarkan anjuran datang dari PVMBG. Semua arahan BPBD selaras dengan rekomendasi-rekomendasi dari hasil kajian lembaga tersebut.

Sementara ini, kata Satria, PVMBG mengungkap adanya beberapa wilayah di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi yang masuk kategori wilayah aktif gempa Sesar Garsela. Dengan demikian guncangan gempa sewaktu-waktu bisa datang di titik-titik tersebut.

“Itu termasuk kawasan Sesar Garsela, sewaktu-waktu terjadi gempa, sewaktu-waktu mudah-mudahan tidak terjadi bencana,” ujar Satria.

Baca Juga: 3 TKA China Tewas di Perusahaan Tambang Kotabaru Kalsel, Polisi Selidiki Adanya Unsur Pidana

Dia melanjutkan, pemerintah setempat juga telah melaksanakan sosialisasi mitigasi bencana alam bagi masyarakat sebagai upaya lain mengantisipasi dampaknya. Ada baiknya, kata Satria, masyarakat perlu sembari membangun atau memperbaiki rumah sehingga tahan gempa.

Selain itu, masyarakat juga tidak dianjurkan membangun rumah di lokasi berbahaya, salah satunya di sekitar tebing atau jurang.

“Kalau membangun di sekitar tebing atau juran g, itu tidak boleh,” kata Satria Budi.

Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Garut pada Rabu 1 Februari 2023 pukul 22.57 WIB. Ratusan rumah dilaporkan terdampak akibat guncangan gempa bumi berkekuatan M 4,3 yang berpusat di kawasan Pasirwangi tersebut.

Baca Juga: KAI Kebut Perbaikan Tebing Penahan Tanah Rel Kereta Api di Bogor, akan Ada Uji Coba sebelum Dioperasikan

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Satria Budi, menyebutkan gempa berkekuatan M 4,3 yang mengguncang wilayah Garut pada Rabu tengah malam itu merupakan gempa tektonik yang berlokasi di darat. Analisis BMKG menunjukkan bahwa episentrum gempa bumi ini terletak pada koordinat 7.27 LS dan 107.73 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 Km barat daya Kabupaten Garut pada kedalaman 3 Km.

Dilihat dari lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, imbuh Budi, gempa bumi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

Menurut peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa bumi ini dirasakan cukup kencang di sejumlah wilayah Garut, di antaranya Pasirwangi, Cisurupan, Bayongbong, dan Samarang dengan skala intensitas IV MMI. ***