Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Kab/Kota: Sukoharjo
Harga Daging Ayam dan Telur 'Terbang' Menjelang Ramadan
Krjogja.com
Jenis Media: News

Harga daging ayam naik menjelang puasa Ramadan karena permintaan masyarakat tinggi. (Wahyu imam ibadi)
Krjogja.com - SUKOHARJO - Harga daging ayam dan telur ayam naik menjelang puasa Ramadan. Diperkirakan kenaikan masih akan terjadi sampai Lebaran mendatang. Kenaikan harga terjadi karena naiknya permintaan masyarakat.
Pedagang daging ayam Pasar Kartasura Sutini, Selasa (14/3) mengatakan, harga daging ayam naik secara bertahap Rp 1.000 per kilogram sejak beberapa hari terakhir. Daging ayam sebelumnya dihargai Rp 30.000 per kilogram sekarang dijual Rp 32.000 per kilogram.
Kenaikan harga daging ayam dipicu naiknya permintaan masyarakat dalam beberapa hari terakhir. Hal ini disebabkan karena kondisi pasar menjelang puasa Ramadan. "Daging ayam sekarang dijual Rp 32.000 per kilogram. Harga naik Rp 2.000 dari sebelumnya hanya Rp 30.000 per kilogram," ujarnya.
Sutini memperkirakan kenaikan harga daging ayam masih akan terjadi dalam beberapa pekan kedepan saat puasa Ramadan hingga Lebaran. Sebab disaat ini permintaan masyarakat terus mengalami kenaikan signifikan. "Baik pembeli warga dan masyarakat umum termasuk pelaku usaha semaunya naik. Kebutuhan tinggi saat puasa Ramadan dan Lebaran," lanjutnya.
Kenaikan harga membuat pedagang daging ayam dilema. Sebab disatu sisi dapat mendatangkan keuntungan. Namun disisi lain juga dikeluhkan karena pedagang sering diprotes pembeli. "Saya tetap jualan sesuai stok kiriman seperti biasanya. Tidak perlu sampai menambah dalam jumlah banyak. Begitu habis bisa kulakan lagi," lanjutnya.
Pedagang Pasar Sukoharjo A Yani mengatakan, harga telur ayam naik sejak sepekan terakhir sebesar Rp 3.000 per kilogram. Sebelumnya telur ayam dijual Rp 25.000 per kilogram sekarang naik menjadi Rp 28.000 per kilogram. Kenaikan harga dipicu karena naiknya permintaan masyarakat. Disisi lain juga kiriman dari peternak stabil. "Naiknya bertahap dari Rp 25.000 per kilogram naik Rp 1.000 dalam beberapa hari dan sekarang telur ayam dijual Rp 28.000 per kilogram," ujarnya.
Kenaikan harga telur ayam dimungkinkan masih akan terjadi sampai Lebaran mendatang. Termasuk saat puasa Ramadan permintaan masyarakat tinggi.
"Pasokan masih lancar tapi harga sudah naik dari peternak dan pedagang sendiri menyesuaikan kenaikan harga tersebut," lanjutnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan persiapan dan koordinasi dengan sejumlah pihak khususnya organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Sukoharjo terkait menghadapi puasa Ramadan dan Lebaran tahun 2023. Persiapan dilakukan terkait pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat baik pangan dan energi BBM dan elpiji.
Pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dilakukan dengan menyuplai barang dan memperlancar distribusi dari produsen ke pasar sehingga mempermudah dalam jual beli barang ke konsumen. Diskopumdag Sukoharjo dikatakan Iwan Setiyono dalam hal ini sebagai dinas terkait distribusi dan penyediaan.
"Kami yang mengatur perdagangan barang. Sedangkan penyediaan kami koordinasikan dengan pihak terkait maupun OPD. Seperti beras maka kami komunikasikan dengan Dinas Pertanian dan Perikanan maupun Dinas Pangan. Termasuk ke Bulog," ujarnya.
Diskopumdag Sukoharjo memantau kondisi pasar sekarang menjelang puasa Ramadan masih normal. Belum ditemukan gejolak kenaikan harga tinggi dan kelangkaan barang. Kebutuhan masyarakat masih terpenuhi dan harga relatif stabil.
Khusus untuk harga, Iwan Setiyono menjelaskan, kenaikan harga terjadi pada satu atau dua bahan pokok pangan saja dan tidak secara keseluruhan. Hal itu masih dianggap wajar karena pengaruh pasar. Sedangkan untuk kelangkaan barang tidak ada temuan. "Harga fluktuatif naik turun itu wajar dan kenaikan juga tidak tinggi karena pengaruh pasar. Semua stok bahan pokok pangan masih tersedia di pasar," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo meminta kepada masyarakat untuk tenang dan tidak panik menjelang puasa Ramadan dengan melakukan aksi borong barang. Masyarakat diminta membeli bahan pokok pangan secukupnya saja mengingat stok masih aman. (Mam)
Sentimen: positif (94%)