AKURAT.CO, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku sudah menerima laporan terkait dugaan transaksi mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan. Meski begitu, dia kebingungan apabila disebut transaksi janggal di kementerian yang dipimpinnya tembus Rp 300 triliun.

"Pertama surat itu baru saya terima tadi pagi. Mengenai 300 triliun terus terang saya tidak lihat di dalam surat itu. Nggak ada angkanya. Jadi saya tidak tahu juga soal angka Rp 300 triliun itu dari mana," kata Sri Mulyani di kantor pajak KPP Pratama Surakarta, Kamis (9/3/2023).

Transaksi janggal Rp 300 triliun sebelumnya diungkap Menko Polhukam Mahfud MD dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. Mahfud menyebut transaksi mencurigakan sebagian besar ada di Direktorat Pajak dan Bea Cukai.

baca juga:

Sri Mulyani menjelaskan lampiran surat laporan yang diterimanya berjumlah 36 halaman. Namun, Sri Mulyani mengatakan tidak ada yang menunjukan angka Rp 300 triliun yang sebelumnya, diungkap Menko Polhukam Mahfud MD dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana.

Karena itu, Sri Mulyani berencana menanyakan langsung terkait angka transaksi tersebut ke PPATK, termasuk cara penghitungan serta datanya.

"Saya akan bicara lagi dengan pak Mahfud dan juga pak Ivan angkanya darimana. Dengan ini saya juga punya informasi yang sama dengan anda semuanya, media, dan masyarakat.

Karena di dalam surat dengan lampiran 36 halaman itu, tidak ada satu pun angka tercantum. Jadi saya nggak bisa berkomentar mengenai itu dulu," kata Sri Mulyani dikutip dari Antara.[]