Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Penggilingan, Sleman, Bantul
Tokoh Terkait

Sugeng Arianto
Naik Terus, Harga Gabah di DIY Tidak Ada Dibawah HPP
Krjogja.com
Jenis Media: News

ilustrasi dok
Krjogja.com - YOGYA - Harga produsen gabah di tingkat petani DIY pada Februari 2023 sebesar Rp 5.714 naik 2,37 persen dibanding bulan sebelumnya Rp 5.581,82. Di tingkat penggilingan juga naik 2,37 persen dari Rp 5.650 menjadi Rp 5.784 per kg di Februari 2023. Pada Februari 2023, dari 50 observasi di 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kulonprogo, Bantul dan Sleman, tidak ada harga gabah yang dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan jumlah observasi harga gabah pada Februari 2023 sebanyak 50 observasi. Rinciannya yakni kualitas Gabah Kering Giling (GKG) 25 observasi atau 50 persen, Gabah Kering Panen (GKP) 10 observasi atau 20 persen dan gabah luar kualitas 15 observasi atau 30 persen. Rata-rata harga gabah di tingkat petani Rp 5.714, sedangkan di tingkat penggilingan Rp 5.784 per kg.
“Selisih rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan terhadap HPP untuk GKG sebesar 20,95 persen dan untuk GKP sebesar 24,49 persen. Hasil pemantauan ini diharapkan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) bagi instansi pemerintah terkait untuk menentukan langkah antisipatif dalam rangka pengamanan harga gabah di DIY,” tuturnya di Yogyakarta, Minggu (5/3).
Sugeng menyampaikan harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKG senilai Rp 6.600 per kg dengan varietas Mentik Wangi di Kabupaten Sleman. Sedangkan gabah kualitas GKP senilai Rp 6.500 per kg dengan varietas Ciherang terdapat di Kabupaten Kulonprogo. Harga gabah terendah di tingkat petani senilai Rp 4.600 per kg pada gabah kualitas GKP dengan varietas Ciherang dan IR-64 terdapat di Kabupaten Kulonprogo.
“Gabah berdasarkan varietas yang dihasilkan dan dijual petani pada Februari 2023, varietas IR-64 sebesar 42 persen, Inpari sebesar 20 persen, Ciherang sebesar 18 persen, IR-32, Mekongga, dan Mentik Wangi masing-masing 6 persen dan Situ Bagendit sebesar 2,00 persen,” paparnya.
Lebih lanjut, Sugeng menyatakan rata- rata kadar air GKG) sebesar 11,93 persen. Rata-rata kadar air GKP sebesar 19,45 persen, dan gabah luar kualitas memiliki rata-rata kadar air 29,37 persen. Secara total rata-rata kadar air sebesar 18,66 persen.
“Ratarata kadar hampa GKG pada Februari 2023 sebesar 7,53 persen. GKP memiliki rata-rata kadar hampa 5,02 persen dan gabah luar kualitas memiliki rata-rata kadar hampa sebesar 6,84 persen. Secara total rata-rata kadar hampa sebesar 6,82 persen,” imbuhnya. (Ira)
Sentimen: netral (98.8%)