Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Bantul
Tokoh Terkait

Joko Waluyo
Puluhan Sapi di Bantul Terserang Penyakit Virus LSD
Krjogja.com
Jenis Media: News

Munculnya bentol pada hewan ternak menjadi salah satu indikasi sapi terjangkiti LSD. (Foto: Sukro Riyadi))
Krjogja.com - BANTUL - Puluhan ternak sapi di Kabupaten Bantul tidak bisa lagi menghindar dari paparan Lumpy Skin Disease Virus (LSD). Meski begitu, hingga kini belum ada laporan sapi meregang nyawa akibat terjangkit virus tersebut.
"Merujuk data, terdapat 40 ekor sapi terpapar LSD, tetapi belum ada temuan kasus sapi mati akibat LSD,"ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bantul, Joko Waluyo, Selasa (28/2/2023).
Menurutnya, sapi terpapar LSD tersebar di sejumlah kapanewon diantaranya Piyungan, Sedayu dan sejumlah kapanewon lainnya di Bantul. Meski begitu masih terdapat kapanewon masih hijau atau tidak ditemukan kasus sapi atau kerbau terpapar LSD.
Joko menjelaskan, penularan LSD tidak semasif penyakit mulut dan kuku atau PMK. Sedang pengobatannya relatif murah dan sapi cepat sembuh. "Tingkat vatalitasnya rendah, terpenting peternak harus menjaga kandang selalu bersih,"ujarnya. Dinas sudah mengajukan ke Kementerian Pertanian vaksin LSD untuk 3.500 ekor sapi. Tetapi hingga hari ini baru dikirim baru untuk 108 ekor.
"Ternak sapi yang diberi vaksin LSD adalah ternak yang sehat. Sedangkan ternak sapi yang sudah terpapar LSD harus diobati dan dikarantina atau dijauhkan dari ternak sapi sehat," jelasnya. Joko mengatakan, dinas sudah melakukan pemantauan sapi-sapi yang dijual di pasar-pasar hewan. Sehingga ketika sapi dijual terpapar LSD untuk diobati terlebih dahulu dan dilakukan karantina.
"Petugas sudah melakukan pemantauan kesehatan sapi yang dijual di pasar hewan. Apalagi saat ini baru merebak LSD,"pungkasnya. (Roy)
Sentimen: negatif (61.5%)