Sentimen
Positif (99%)
1 Mar 2023 : 13.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Slipi, Cakung, Ngawi, Palmerah

Tokoh Terkait

Didi Kempot 'Godfather of Broken Heart' Jadi Google Doodle, Sobat Ambyar Angkat Topi

1 Mar 2023 : 13.24 Views 9

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Didi Kempot 'Godfather of Broken Heart' Jadi Google Doodle, Sobat Ambyar Angkat Topi

Krjogja.com - Didi Kempot masih dikenang, setidaknya memang karya dia abadi, terutama di jagat musik campursari. Hari ini, Minggu (26/2/2023) Didi Kempot terpampang jadi Google Doodle.

Pemilik nama lengkap Didik Prasetyo ini memang layaj dapat julukan maestro campursari. Sepanjang karirnya, Didi Kempot sudah menyumbang sekitar 700 lagu campursari. Ini yang membuat para Sobat Ambyar (sebutan fans Didi Kempot) angkat topi.

Didi Kempot lahir di Surakarta pada Desember 1966. Lahir dari keluarga seniman, ayah Didi Kempot, Hadi Suranto, memiliki karier seniman mumpuni dalam kesenian Ketoprak di Kota Surakarta. Sedangkan sang ibu, Umiyati Siti Nurjanah, adalah seorang pesinden langgam Jawa dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Didi Kempot memulai karier sebagai musisi jalanan pada 1984 dengan alat musik ukulele dan kendang. Dia mengadu nasib ke Jakarta pada 1987 di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, dan Senin. Bermula dari pergaulan bersama teman-teman jalanannya, julukan ‘kempot’ mulai melekat padanya.

Sempat gagal berkali-kali, Didi Kempot meraih perhatian label Musica Studios pada 1989. Dia mulai meluncurkan album pertamanya. Salah satu lagu andalannya berjudul Cidro yang menggambarkan patah hati. Sejak saat itu, Didi Kempot lebih sering menulis lagu bertema patah hati hingga kemudian dijuluki ‘Godfather of Broken Heart.’

Pada ulasan Google disebutkan, mengapa Didi Kempot jadi Google Doodle untuk mendiang yang lahir pada 31 Desember 1966 tersebut, saat dipublikasikan pada hari ini. “Pada hari ini, tahun 2020 lalu, ia menerima Lifetime Achievement Award dari Billboard Indonesia,” begitu pernyataan Google.

Selanjutnya, Google memaparkan profil singkat Didi Kempot, diawali kelahirannya dengan nama Didik Prasetyo dalam keluarga seniman. “Ayah dan saudara laki-lakinya adalah komedian, sementara ibunya adalah penyanyi tradisional Jawa,” tulis Google tentang pria yang meninggal dunia pada 5 Mei 2020 ini.

Kondang di Belanda dan Suriname
Disebutkan pula bahwa Didi Kempot membentuk grup Kelompok Pengamen Trotoar pada usia 18, dan namanya mulai dikenal sejak dikontrak label musik pada 1989.

“Single pertamanya, ‘Cidro' menjadi begitu populer di Belanda dan Suriname—dua negara dengan diaspora Jawa yang besar. Ini pula yang membuka jalan bagi musik campursari untuk menembus pasar mainstream,” begitu catatan Google.

Google memberikan kata penutup bahwa pada tahun-tahun belakangan, karya Didi Kempot kembali meraih popularitas, bahkan di kalangan anak muda.

“Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas musik campursari milik Didi Kempot mengalami kebangkitan di kalangan generasi muda. Lagu-lagunya menyentuh hati para pejuang cinta di seluruh dunia.” (*)

Sentimen: positif (99.9%)