AYOBANDUNG.COM - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj ikut buka suara terkait kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo terhadap Korbannya yang masih berusia 17 tahun berinisial D.

Dikutip dari suara.com Mantan Ketua PBNU dua periode selama ini, KH Said Aqil Siradj  juga menganggap kelakuan anarkis yang dilakukan Mario Dandy akibat salah didik orang tuanya yang selalu dimanjakan dengan kemewahan harta duniawi.

"Bapaknya tidak urus atau salah urus. Tidak mendidik atau salah didik, dengan dijor dibiarkan dimanja dengan segala kemewahan, uangnya belum tentu halal” ungkap KH Said Aqil.

 Baca Juga: Viral Buntut Kasus Mario Dandy, Eko Darmanto yang Gemar Gaya Hidup mewah Menjadi Sorotan Publik

Tak hanya berkomentar perihal cara asuh orangtua saja, Kh Said Aqil juga memberikan nasehatnya kepada para orang tua untuk selalu mencari rezeki yang halal bagi keluarga.

"Maka sekali lagi hati-hati mencari uang yang akan dimakan oleh anak istri. Kalau uang haram pasti anaknya nakal," ungkap Kh Said Aqil.

Mario Dandy Satriyo merupakan anak mantan Pejabat Pajak Bernama Rafael Alun Trisambodo yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jakarta Selatan II.

Penganiayaan yang mengakibatkan korbannya dirawat intensif akibat koma di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan yang merupakan putra dari pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina ini mendapat begitu banyak perhatian dari berbagai kalangan.

 Baca Juga: Jenguk David, Said Aqil Sentil Pola Didik Mario Dandy: Uangnya Belum Tentu Halal, Pasti Anaknya..

Tak hanya itu saja namun dampak kasus kekerasan yang keji ini juga mengakibatkan Rafael Alun Trisambodo dicopot dari jabatannya oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani (24/02/23).

KH Said Aqil Siradj juga mengaku tak habis pikir dengan ulah Mario Dandy walaupun Mantan Ketua Umum PBNU ini mengetahui jika Mario Dandy berasal dari keluarga terdidik.

“Saya juga heran di bumi pancasila ada perbuatan seperti itu, dan dilakukan oleh anak keluarga terdidik, elite, bukan biadab dan dari pedalaman," ungkap KH Said Aqil yang ditemui seusai menjenguk Korban, Selasa (28/02/23).

Tak hanya itu saja, KH Said Aqil juga mengungkit kekayaan yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp 56 Miliar.

 Baca Juga: Tanggapi Kasus Penganiayaan Mario Dandy, Mahfud MD: Penegak Hukum Profesinal, Tidak Boleh Main-Main!

Saat ini Kemenkeu sedang melakukan penyelidikan dari mana kekayaan tersebut berasal dan jika memang benar soal isu negatif yang beredar di masyarakat maka KH Said Aqil juga menghimbau jika masyarakat tidak usah membayar pajak karena uang pajak tersebut dinilai tidak sesuai cara pengelolaannya.

"Kalau memang pajak uang diselewengkan, ulama ini akan mengajak warga tak usah membayar pajak," kata KH Said Aqil.

Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy dilakukan pada Senin (20/02/23) PUKUL 20.30 WIB, di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Saat itu Mario Dandy Bersama sang kekasihnya dengan inisial A dan temannya dengan inisial S menunggangi mobil mewah Rubicon dengan bernomor polisi B-120-DEN dalam menjalankan aksinya.

 Baca Juga: Duh! Media Asing Salah Pasang Foto David GadgetIn saat Bahas kasus Mario Dandy

GP Ansor merupakan Gerakan Pemuda Ansor yang merupakan salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama(NU) yang bergerak di bidang Kepemudaan dan kemasyarakatan.

Dalam kasus ini orangtua Mario Dandy telah melakukan permohonan maaf  secara terbuka kepada keluarga korban David dan telah dimaafkan oleh Jonathan Latumahina tetapi proses hukum akan tetap berjalan.