Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Wonosobo, Yogyakarta, New Delhi, New York
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Sri Sultan Hamengku Buwono X
Indonesia rebut kedudukan dari Belanda di Yogyakarta
Elshinta.com
Jenis Media: Politik

TNI merebut kembali Yogyakarta sebagai ibukota perjuangan RI selama enam jam dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. (https://bit.ly/3ZGDYVt/elshinta.com)
Elshinta.com - Serangan Umum 1 Maret 1949 dilakukan dengan penguasaan Yogyakarta selama 6 jam. Letnan Kolonel Soeharto saat itu memimpin serangan ini.
Adanya Serangan Umum 1 Maret 1949 membuktikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia tetap ada.
Tokoh lain yang tidak terlepas dari peristiwa ini adalah Sultan Hamengku Buwono IX. Dia mempersilakan satuan-satuan pejuang di dalam maupun luar Yogyakarta ke istananya untuk saling berkomunikasi.
Baca juga Indonesia menduduki ibu kota Yogyakarta selama 6 jam
Kendati begitu, sampai sekarang masih belum dapat dipastikan siapa penggagas asli Serangan Umum 1 Maret 1949. Tiga tokoh yang berkemungkinan adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Letkol Soeharto, dan Kolonel Bambang Sugeng.
Akhir Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah tepat pukul 12.00 ketika pasukan RI mundur. Saat pasukan bantuan Belanda datang, tentara RI sudah tidak di tempat. Belanda kemudian hanya bisa menyerang daerah sepanjang pengunduran pasukan republik.
Esok harinya, R. Sumardi menyampaikan peristiwa ini ke pemerintah PDRI di Bukittinggi via radiogram. Informasi tersebut kemudian disampaikan ke A. A. Maramis yang merupakan diplomat RI di New Delhi, India.
Warta yang sama juga diberikan kepada L. N. Palar, diplomat RI di New York, Amerika Serikat. Serangan Umum pun dilansir ke luar negeri melalui pemancar radio yang ada di Wonosobo.
Dampak
Meski hanya enam jam, dampak serbuan Indonesia cukup besar, di antaranya:
Menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tetap ada dan TNI masih mampu menyerang Mendukung diplomasi RI di forum PBB Mendorong perubahan sikap Amerika Serikat yang akhirnya balik menekan Belanda agar berunding dengan RI Menaikkan mental rakyat dan TNI yang bergerilya Mematahkan mental dan semangat Belanda.
Sumber: detik.com
Sentimen: negatif (79.8%)