AKURAT.CO Koalisi Perubahan yang dijajaki Nasdem, Demokrat dan PKS memiliki keunggulan dibanding koalisi yang lainnya. Keunggulan yang dimaksud yakni langkah nyata dari dukungan ketiga parpol dan safari politik yang dilakukan Anies melalui servis Nasdem.

Peneliti BRIN, Firman Noor, menyangsikan Koalisi Perubahan rapuh atau potensi layu sebelum berkembang. Sebaliknya dia mempertanyakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang hingga kini belum jelas kandidat capresnya.

“Justru saya melihat Koalisi Perubahan ini yang paling solid. Komunikasi mereka terlihat intens dan tidak mengawang-awang seperti koalisi yang lain,” kata Firman di Jakarta, Senin (27/2/2023).

baca juga:

Firman meragukan adanya silang pendapat pada internal Koalisi Perubahan. Apalagi mendasarkannya dengan langkah Demokrat yang diragukan telah memiliki keputusan yang mengikat secara internal dalam mendeklarasikan Anies.

“Kalau mengenai hal itu karena mereka saling menghormati mekanisme internal masing-masing parpol saja,” tuturnya.

Nasdem dan PKS telah menetapkan keputusan yang mengikat internal dengan mendeklarasikan Anies. Nasdem melalui rakernas sedangkan PKS berdasarkan hasil musyawarah majelis syuro.

Demokrat menepis deklarasi yang dilakukan terhadap Anies pada Januari 2023 tanpa melalui mekanisme internal. Demokrat siap mengikuti deklarasi bersama asalkan masing-masing elite meneken nota kesepahaman terlebih dahulu.

Firman menilai hal itu sebatas prosedur yang tidak membatalkan tujuan utama pencapresan Anies. Sebab ketiga partai sejatinya saling membutuhkan. Menariknya lagi, pembahasan mengenai cawapres yang dipersepsikan menghambat deklarasi bersama tidak dilakukan secara elitis.

“Mereka tidak elitis dalam menetapkan cawapres karena menyerahkannya kepada Anies,” ujarnya.

Menurutnya, koalisi lain belum sampai pada titik kesepakatan bersama terkait kandidat capres. Malah terkesan memberi pernyataan-pernyataan yang mengambang.

Firman malah mempertanyakan mengapa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melakukan safari terpisah. Begitu juga aksi politik yang dilakukan KIB yang menurutnya mengawang-awang.

Sementara Koalisi Perubahan sejatinya tinggal tancap gas saja. Capres sudah ada, koalisi sudah terbentuk.

“Saya belum melihat koalisi yang lain seperti Koalisi Perubahan. Koalisi yang lain mungkin menunggu instruksi Jokowi sebagai king maker, sedangkan Perubahan sudah safari politik,” kata Firman.[]