Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BRI
Kab/Kota: Sleman, Tegal
Tokoh Terkait
Ekonomi Mikro Sasaran Strategis Transformasi Digital BRI
Krjogja.com
Jenis Media: News

Penjual Donat Kentang dan Roti Goreng sudah menerapkan sistem pembayaran nontunai QRIS. (Foto: Febriyanto)
Krjogja.com - YOGYA - Transformasi digital di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terus digaungkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) makin masif menyasar pelaku ekonomi mikro.
Seperti yang dijalani penjual Donat Kentang dan Roti Goreng di seputaran Gamping Sleman, Sahrul Maulana (21). Sekira tiga tahun ini, pemuda asal Tegal Jawa Tengah tersebut menggunakan sistem pembayaran nontunai QRIS dari BRI.
"Waktu itu pernah ada sosialisasi. Saya tertarik lantas ikut program itu," katanya, Sabtu (25/2/2023).
Sahrul mengaku banyak keuntungan dan kemudahan menggunakan sistem pembayaran nontunai. Selain tidak harus menyiapkan recehan kembalian, transaksi juga lebih praktis, mudah dan cepat. Tidak ada nominal transaksi yang dipatok Sahrul untuk pembayaran menggunakan QRIS tersebut.
"Enaknya tidak perlu bingung cari kembalian. Uangnya bisa langsung masuk rekening," sambungnya.
Selain itu, Sahrul juga sudah bergabung dengan start up belanja online yang memungkinkan dirinya dapat menerima pesanan secara luas dan juga pembayaran makin mudah.
Seperti diketahui, dilansir dari laman resmi BRI, 125 tahun bank tersebut mencatatkan perjalanan panjang mendukung pertumbuhan ekonomi dan melayani geliat berkembangnya nasabah dari lapisan masyarakat ekonomi kecil di seluruh pelosok Indonesia. Sepanjang usianya, BRI menunjukkan komitmennya dalam mengutamakan pelayanan kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bahkan saat pandemi, BRI berhasil menjaga fundamental kinerja dapat tumbuh secara sehat, kuat dan berkelanjutan. Keberhasilan tersebut merupakan hasil strategi transformasi yang telah dipersiapkan sejak 2016 melalui konsep besar BRIvolution 1.0. Program tersebut dimulai pada 2017 dan telah dilaksanakan hingga 2020.
BRI juga fokus memberdayakan pelaku UMKM serta tetap menjaga kepemimpinan untuk pangsa pasar bisnis mikro. Melakukan
transformasi dengan terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku UMKM agar dapat 'naik kelas' melalui akses pembiayaan, digitalisasi dan inklusi keuangan.
Digitalisasi UMKM dilakukan dengan terus mengembangkan platform digital seperti Indonesia Mall. Layanan ini mendorong pemasaran produk-produk mitra binaan UMKM BRI dari seluruh Indonesia untuk go online.
Sementara dinukil dari rilis Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM go digital pada 2024 mendatang. Berdasarkan catatan data Indonesian E-commerce Association (idEA) hingga Oktober 2022, UMKM yang terhubung atau onboarding digital mencapai 20,5 juta. Artinya, masih ada sisa 9,5 juta UMKM yang ditargetkan go digital. (Feb)
Sentimen: positif (98.4%)