Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Rakor BBVET Bahas Penyakit Hewan dan Kesehatan Veteriner
Krjogja.com
Jenis Media: News

Dirkeswan Dr drh Nuryani Zainuddin (kiri), Kepala BBVET Wates drh Hendra Wibawa MSi PhD (tengah) dan Kasubdit P2H Dirjen Peternakan Keswan Kementan drh Ison. (Istimewa)
Krjogja.com - KULONPROGO (KRJogja.com) - Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, Dr drh Nuryani Zainuddin MSi menegaskan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit baru dan kesiapan masyarakat peternakan terhadap bencana sebagai efek perubahan iklim.
Demikian disampaikannya saat membuka Rakor Penyakit Hewan dan Kesehatan Veteriner yang diadakan Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates.
Sementara itu anggota Komisi Ahli Kesehatan Hewan Nasional, Dr Tri Satya Putri Naipospos dalam rakor yang dihadiri 78 kabupaten kota menyampaikan materi tentang Resiliensi Sistem Kesehatan Hewan Nasional dalam menghadapi tantangan wabah penyakit yang berpotensi menimbulkan krisis pangan dan ekonomi. Tri Satya Putri Naipospos juga menyampaikan hal penting mengenai penyakit hewan, yang masuk Transboundary Animal Diseases (TAD) yaitu penyakit lintas batas yang didefinisikan penyakit-penyakit dengan dampak penting terhadap ekonomi, perdagangan dan ketahanan pangan dari sekelompok negara, yang dapat dengan mudah menyebar ke negara lain, mencapai proporsi epidemi dan membutuhkan kerja sama pengendalian dan pemberantasan antara berbagai negara.
Tiga narasumber dari Jateng, Jatim dan DIY menyampaikan situasi, kondisi dan kegiatan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Diseases/LSD. Wabah PMK yang merebak sejak 2022 telah mengalami penurunan kasus diakhir 2022. Tapi tetap perlu kewaspadaan terhadap kemungkinan peningkatan kasus lagi di 2023, sehingga vaksinasi tetap dilaksanakan maksimal melibatkan stakeholder terkait.
Kepala BBVET Wates, drh Hendra Wibawa MSi PhD mengatakan wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian yang dipimpinnya meliputi Jateng, Jatim dan DIY, secara rutin setiap tahun melaksanakan rakor dengan agenda mengevaluasi dan sosialisasi perkembangan kesehatan hewan, produk hewan serta kesehatan masyarakat veteriner.
"Saya perlu menekankan kembali tentang pentingnya program vaksinasi PMK dan LSD serta perlunya tetap mengaplikasikan standard operasional prosedur dalam pelaksanaannya agar penyakit PMK dan LSD dapat segera diatasi," tegas drh Hendra Wibawa menambahkan dalam rakor tersebut pihaknya juga menyampaikan rencana kegiatan BBVET Wates tahun 2023. (Rul)
Sentimen: positif (94.1%)