Sentimen
Positif (91%)
25 Feb 2023 : 23.47
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Chanel

Kasus: kecelakaan

Sejarah Pijat Kretek dan Chiropractic, Ada yang Kelas Abal-abal

25 Feb 2023 : 23.47 Views 11

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Sejarah Pijat Kretek dan Chiropractic, Ada yang Kelas Abal-abal

Krjogja.com - "Peringatan!! Jangan meniru adegan KRETEK di manapun Anda berada!!"

Tulisan itu menjadi pembuka di setiap konten pijat kretek di chanel Youtube Beemz Aryo. Sejak 2021, sang pemilik akun, Bima Aryo yang lebih dulu dikenal sebagai presenter acara TV dan pencinta binatang rajin mengunggah konten pijat kretek.

Seperti dikutip dari Merdeka.com, Bima menggunakan istilah 'kretek abal-abal'. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Langit Entertainment, 2021 lalu, Bima menjelaskan soal istilah kretek abal-abal. Terapi yang dia lakukan itu sebenarnya berdasarkan ilmu chiropractic.

"Aku harus luruskan, aku adalah 'kretek abal-abal'. Chiropractic itu lebih ke istilah kedokterannya, artinya metode untuk memanipulasi tulang. Cuma itu lebih digunakan di kedokteran," jelas Bima.

Dia bercerita pernah nyaris lumpuh ketika mengalami kecelakaan beberapa tahun sebelumnya. Bagian leher hingga kaki tidak bisa digerakkan. Dari sekian perawatan yang dia lakukan, chiropractic ternyata memberikan kesembuhan. Dari situ Bima tertarik mempelajari chiropractic.

Bima kemudian belajar secara otodidak. Dia kemudian mempraktikkan ke kakak dan teman-temannya. Bima mengungkapkan banyak orang terdekatnya meminta diterapi kembali karena merasakan manfaat chiropractic.

Hingga pada suatu ketika, Bima mendapat ide untuk membuat konten pijat kretek. Pasiennya adalah tim produksi chanel YouTube-nya. Konten itu viral dan diminati penonton mencapai 3 juta views.

"Akhirnya kita lebih sering membuat itu sampai akhirnya semakin viral. Baru tahun ini aku ambil kursus," jelas Bimo.

Chanel YouTube Beemz Aryo kini lebih banyak menampilkan konten pijat kretek. Dia berkolaborasi dengan artis dan selebritis. Meski terkenal dan viral, Bima hingga kini tidak membuka klinik chiropractic.

Dari penelusuran sejumlah sumber, sejarah chiropractic sendiri diklaim berasal dari Amerika Serikat. Kata chiropractic berasal dari bahasa Yunani. Chiro memiliki arti tangan dan practic yang berarti praktek.

Chiropractic pertama kali dipraktikkan oleh Daniel David (DD) Palmer di Davenport, Iowa pda tahun 1895. Pasien pertamanya adalah Harvey Lillard, seorang petugas kebersihan yang mengalami gangguan pendengaran, setengah tuli.

Setelah menjalani beberapa kali terapi, pendengaran Harvey berangsur membaik. DD Palmer kemudian membuka sekolah chiropractic dua tahun kemudian. Sang anak, Barlett Joshua Palmer, membantu pengembangan ilmu ini pada awal abad ke-20.

Chiropractic saat ini memiliki dua aliran utama. Pertama disebut dengan 'aliran murni'. Aliran ini meyakini koreksi tulang belakang, dan menganggap subluksasi sebagai penyebab utama untuk semua penyakit.

Association of Chiropractic Colleges menyebutkan, chiropractor percaya bahwa kesehatan dapat ditingkatan dan dipertahankan dengan membuat penyesuaian terhadap struktur utama tubuh, khususnya pada tulang belakang.

Palmer College of Chiropractic menjelaskan, chiropractic tidak menggunakan obat atau prosedur pembedahan untuk melakukan terapi. Namun penyesuaian tulang punggung dilakukan dengan tekanan yang tepat pada bagian spesifik untuk memperbaiki posisi yang tidak tepat, sehingga mengembalikan transmisi saraf normal dan membantu tubuh memulihkan diri sendiri.

Aliran kedua adalah 'aliran campuran'. Perbedaannya adalah, terapi chiropractic dipadukan dengan teknik medis utama dan teknik medis alternatif seperti senam, pengurutan, hingga akupunktur.

Di Indonesia sendiri, chiropractic baru dikenal pada awal tahun 2000-an. Saat itu, banyak chiropractor asal luar negeri yang membuka praktik di Jakarta. Pada 2015, chiropractic membuat heboh karena salah satu pasien meninggal dunia diduga karena malapraktik.

Korban bernama Allya Siska Nadya meninggal dunia pada 6 Agustus 2015 beberapa jam setelah menjalani terapi chiropractic di Klinik First Chiropractic di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan.

Dalam perkembangannya, terapi chiropractic juga muncul di Jepang dengan sebutan Yumeiho yang diciptakan oleh Masayuki Sayonji pada awal tahun 80-an. Dari bahasa Jepang "yumeiho" secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "pemulihan vitalitas.

Metode chiropractic ini dengan dibantu teknologi terpadu, yang terdiri dari ratusan teknik untuk memperbaiki biodynamics dari sistem muskuloskeletal.

Penekanan utama adalah memperbaiki ketidakseimbangan tulang belakang relatif terhadap tulang panggul. Metode ini menggunakan efek kontak berupa pijat, osteokoreksi, teknik pemijatan khusus, senam preventif.

Dengan metode yang sama, chiropractic juga berkembang di China dengan nama tit tar. Terapi ini berasal dari teknik pengobatan tradisional China yang dilakukan dengan mengembalikan tulang, sendi, dan otot yang salah yang diakibatkan postur dan juga kebiasaan yang salah dan juga trauma fisik, seperti mengalami kecelakaan, jatuh atau pun saat berolahraga.

Sentimen: positif (91.4%)