Sentimen
Negatif (98%)
23 Feb 2023 : 18.11
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Kab/Kota: Garut, Serang

Kasus: covid-19

Garut Tetapkan KLB Difteri, Menkes Sebut Keterlambatan Imunisasi jadi Penyebabnya

23 Feb 2023 : 18.11 Views 12

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Garut Tetapkan KLB Difteri, Menkes Sebut Keterlambatan Imunisasi jadi Penyebabnya

PIKIRAN RAKYAT - Kasus difteri yang sedang marak terjadi di Garut telah ditetapkan berstatus kejadian luar biasa (KLB). Menyusul hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengeklaim bahwa keterlambatan imunisasi sebagai penyebabnya.

Menkes Budi memaparkan situasi pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir telah membuat terjadinya keterlambatan imunisasi di berbagai daerah. Salah satunya, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang sedang dilanda KLB Difteri.

"Kasus difteri di Garut memang vaksinasinya kurang, gara-gara Covid-19, jadi agak berkurang," ujar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam pernyataan pada Rabu, 22 Februari 2023.

Menkes Budi juga menyebutkan dampak situasi pandemi membuat para tenaga kesehatan (nakes) terkuras waktu dan energinya hanya untuk menangani para pasien Covid-19.

Baca Juga: Garut KLB Difteri, Pemkab Mulai Gencarkan Vaksinasi

"Karena pada saat Covid-19, banyak energi habis, jadi beberapa imunisasi anak ketinggalan," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, tim Kementerian Kesehatan segera merapat ke Garut untuk melakukan monitoring dan mencari solusi atas situasi KLB difteri itu.

"Akan kami tangani. Sudah kirim tim ke sana," ujarnya menegaskan.

Selain itu, sejumlah daerah yang tertinggal program imunisasi nasional akan segera mendapat akselerasi terutama Diphteria Tetanus (DT) yang dapat mencegah sejumlah penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan.

Baca Juga: Kasus Difteri di Garut Mengincar Kelompok Anak, Kemenkes: Bisa Serang Segala Usia

"Kita sudah identifikasi daerah mana (di Indonesia) yang imunisasinya kurang. Kejadiannya ini seperti polio," ujar dia.

Pemerintah Kabupaten Garut telah melaporkan tiga orang positif difteri sedang menerima perawatan di rumah sakit, sedangkan delapan lainnya tengah melalukan isolasi. Pembaruan laporan di atas terjadi setelah sebanyak tujuh anak dari Garut dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit difteri.

Akibat gawatnya situasi, Pemkab Garut pun menetapkan kasus penyakit Difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Baca Juga: 7 Anak Meninggal Dunia Akibat Difteri, Garut Tetapkan Status KLB

Penetapan status KLB pun tercantum dalam Surat Keputusan Bupati (Kepbup) Garut nomor 100.3.3.2/KEP.91-DINKES/2023 tanggal 20 Februari 2023.

"Difteri ini sudah dinyatakan KLB, jadi saya sudah tandatangani bahwa difteri di Kabupaten Garut dinyatakan kejadian luar biasa," ujar Bupati Garut, Rudi Gunawan.

"Ada yang meninggal dunia itu diakibatkan bahwa mereka itu tidak mendapatkan vaksin sejak awal," ujar dia.

Diketahui, difteri merupakan penyakit menular akibat adanya infeksi bakteri Corynebacterium Diphteria di dalam tubuh. Beberapa gejala penyakit difteri yang dapat diwaspadai, di antaranya batuk akut, demam, lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Dengan memperhatikan itu, Pemkab Garut akan segera menggelar vaksinasi difteri di beberapa wilayahnya terutama menyasar pada anak-anak usia 2-15 tahun yang belum mendapatkannya.

"Pada Senin depan, itu akan ada secara massal dilakukan (vaksinasi) terhadap anak-anak yang balita sampai dengan anak-anak di bawah 9-10 tahun," ujarnya menegaskan.***

Sentimen: negatif (98.5%)