Anggota MPR Afnan Hadikusumo saat berdiskusi di Aula PWI DIY, Rabu (22/2/2023) (Foto : Widyo Suprayogi)

Krjogja.com - YOGYA - Masyarakat di era global ini pada dasarnya sudah mual dengan berita-berita sampah yang tidak mencerdaskan masyarakat. Apalagi berita haks yang arahnya menimbulkan perpecahan antar-masyarakat.

Di sinilah peran jurnalis menjadi sangat strategis dalam rangka mencerdaskan masyarakat," kata anggota MPR RI Afnan Hadikusumo dalam acara diskusi bertema "Pers Pancasila Menghadapi Era Global" kerjasama antara PWI DIY dan MPR RI, di Yogyakarta, Rabu (22/2/2023).

Menurut Afnan, para jurnalis Pancasila harus kembali ke prinsip dasar jurnalistik yang benar. Yakni jujur, tak memihak atau berat sebelah, objektif, berimbang, memisahkan fakta dan opini, etis dan memperhatikan hak-hak asasi masyarakat.

Insan pers, kata Afnan, hendaknya kembali ke fungsinya yakni sebagai "wach dog" atau anjing penjaga. Selain itu juga sebagai mata dan telinga bagi masyarakat, sehingga keberadaan media kembali ke basisnya, yakni salah satu sarana untuk mencerdaskan masyarakat dan bangsa.

Masyarakat, imbuh Adnan, masih percaya bahwa pers sejatinya memiliki kelebihan serta potensi dalam menjangkau audiens atau khalayak yang jauh lebih banyak serta dapat menyebarkan informasi ke lingkungan yang lebih luas.

"Terutama dalam melawan ketidakadilan ekonomi, hukum, dan sosial. Karena itulah titik pangkal dari ketidakutuhan NKRI," sambungnya.

Afnan menuturkan, Pers Pancasila di tengah kebebasan berkespresi dalam menyampaikan informasi hendaknya tetap berpegang pada kebenaran, tidak memihak dan bertanggung jawab.

"Harapannya muncul para pahlawan baru yang mengikuti jejak insan pers terdahulu yang berani menyampaikan kebenaran dengan tetap menjaga keutuhan NKRI," pungkasnya. (*)