FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melepas bantuan untuk para korban gempa Turki dan Suriah yang dikirim melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/2).

Hadir dengan kemeja putih, Prabowo tampak mendampingi Jokowi saat sedang memberikan keterangan pers terkait detail bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh pemerintah Indonesia.

Jokowi mengungkapkan, Indonesia akan terus menjalankan diplomasi kemanusiaan guna membantu pemerintah Turki dan Suriah dalam penanganan pascagempa bumi yang mengguncang kedua negara tersebut pada awal Februari lalu.

“Dan pada pagi hari ini, kita akan mengirimkan empat pesawat ke Turki dan ke Suriah, yang berisi 140 ton bahan makanan dan bahan-bahan logistik lainnya,” jelas Jokowi.

“Kita harapkan apa yang kita kirimkan ini dapat membantu saudara-saudara kita yang ada di sana,” tambahnya.

Indonesia disebut Jokowi juga telah mengirim bantuan kemanusiaan sebelum ini.

Bantuan-bantuan tersebut diberangkatkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara (TNI AU), Hercules C-130, dan Boeing 737 yang dilepas langsung oleh Menhan Prabowo beserta jajaran pejabat negara lainnya dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (11/2).

“Sebelumnya, kita juga telah kirim tim SAR dan tim medis, serta rumah sakit lapangan yang sangat membantu. Plus, pesawat Hercules, yang sangat membantu awal-awal evakuasi korban-korban bencana gempa yang ada di Turki maupun yang ada di Suriah,” jelas Jokowi.

Dalam misi kemanusiaan kali ini, pesawat Hercules C-130 TNI AU diarahkan oleh Menhan Prabowo tetap berada di Turki usai mengirim bantuan dari Indonesia dan diperbantukan untuk pemerintah Turki.

Mereka bertugas untuk membantu pemerintah Turki mengangkut bantuan logistik ke sejumlah lokasi terdampak, serta mengevakuasi para korban dan pengungsi ke wilayah yang lebih aman.

Atas langkah tersebut, pemerintah Turki memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih lantaran Indonesia menjadi satu-satunya negara yang meminjamkan pesawat angkutnya selama proses penanggulangan bencana pascagempa. (Pram/Fajar)