Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sukoharjo, Grogol, Solo
Petani Diminta Waspada Curah Hujan Tinggi
Krjogja.com
Jenis Media: News

Kondisi sawah terdampak banjir setelah surut tanaman padi masih baik. (Foto : Wahyu Imam Ibadi)
Krjogja.com - SUKOHARJO - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo masih menginventarisasi dampak banjir terhadap kondisi tanaman padi. Namun demikian, kemungkinan tidak sampai menyebabkan kerusakan besar. Petani tetap diminta waspada mengingat cuaca ekstrem berupa hujan deras masih sering terjadi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (18/02/2023) mengatakan inventarisasi dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo disejumlah wilayah. “Masih kami inventarisir. Kami data dengan menerjunkan petugas. Yang baru diketahui di wilayah Kecamatan Bulu ada 50 hektar sawah banjir," ujarnya.
Penyebab banjir di 50 hektar sawah di wilayah Kecamatan Bulu tersebut karen gorong-gorong dibawah Jembatan Cendini tersumbat sampah berupa kayu dan bambu. Namun demikian banjir tidak sampai menyebabkan kerusakan parah pada tanaman padi. Banjir segera surut setelah hujan deras reda.
Terkait tumpukan sampah kayu dan bambu tersebut, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk melakukan pembersihan. Sebab sumbatan sampah terjadi di gorong-gorong dibawah jembatan Cendini.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga masih memantau dan mendata sawah terdampak banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Grogol. Selain itu juga banjir luapan Kali Samin di wilayah Kecamatan Polokarto. "Masih dicek dan didata terus petugas di lapangan. Mudah-mudahan tidak ada kerusakan parah," lanjutnya.
Bagas memastikan perkembangan kondisi tanaman padi sampai sekarang masih normal. Belum ada temuan kejadian gagal panen akibat serangan hama dan bencana alam.
Bagas menambahkan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengantisipasi dampak buruk yang terjadi di sektor pertanian dan perikanan dampak dari cuaca ekstrem. Hal tersebut dilakukan demi menjaga ketahanan pangan bersumber dari hasil panen pertanian dan perikanan. (Mam)
Sentimen: negatif (99.9%)