Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto hadir dalam upaya menekan angka kenakalan remaja yang terus meningkat. Salah satunya dengan menggelar forum ‘Manjain Aja’ yang merupakan akronim dari Menjalin Komunikasi Efektif Antara Orangtua dan Remaja.

Forum yang digelar di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto ini dibuka Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Ning Ita (sapaan akrab, red) mengatakan, forum dialog “Manjain Aja” digelar untuk menjembatani kurangnya komunikasi secara efektif antara remaja dengan orangtuanya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini menuturkan, jika komunikasi antara anak dan orang tua kurang efektif, maka berpotensi anak terjerumus ke hal-hal negatif. Forum ini sekaligus menjadi rangkaian dari peringatan ‘4 tahun Ning Ita Mengabdi’, yang jatuh pada Desember mendatang.

“Berawal dari saya membuka forum diskusi dengan remaja beberapa waktu lalu, ternyata banyak remaja yang komunikasinya kurang efektif dengan orangtuanya. Inilah kemudian kami jadikan sebagai salah satu tema kegiatan hari ini, kami akan menjembatani komunikasi antara orang tua dan anak,” ungkapnya.

Karena, lanjut Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini, jika tidak dijembatani, diselesaikan, maka akan berpotensi membawa anak pada kenakalan. Fokusnya adalah pada persoalan kenakalan remaja yang sumber pencetusnya dari kurang efektifnya komunikasi dengan orang tua.

Yang artinya mereka mencari pelarian ke arah yang negatif. Upaya lain juga telah dilakukan Pemkot Mojokerto dalam menekan angka kenakalan remaja yang terus meningkat, mulai dari P4GN yang menyasar anak-anak sekolah, dan membuat pusat rehabilitasi untuk mengatasi penyalahgunaan narkoba.

Sementara untuk menangani pergaulan remaja yang menyimpang, Pemkot Mojokerto telah mengoptimalkan peran PIK R, dan Bina Keluarga Remaja di masing-masing kelurahan.

Kepala DinkesPPKB Kota Mojokerto dr. Triastutik Sri Prastini Sp.A menjelaskan, remaja yang merupakan peralihan dari anak-anak menuju dewasa, menghadapi banyak perubahan mulai dari fisik, mental, perilaku serta pemikiran yang menyebabkan banyak masalah yang dihadapi.

Oleh karena itu, diperlukan suatu komunikasi yang efektif antara orangtua dengan remaja, antara guru dengan remaja, dan antara lingkungan dengan remaja. Namun hal tersebut memerlukan suatu kolaborasi, sinergitas dari lintas sektor terkait mulai dari pendidikan dan lingkungan.

“Kalau komunikasi yang dilakukan tersebut efektif, maka diharapkan para remaja ini nanti akan menjadi generasi penerus yang sehat, hebat dan cerdas, memiliki mental yang kuat, dan tidak terjerumus dalam hal-hal negatif,” terangnya.

Dalam acara ini turut menghadirkan Psikolog Klinis Hannia Perwitasari, S.Psi, M.Psi sebagai Narasumber, serta sebagai peserta siswa-siswi SMP/SMA, Guru BK, dan para orangtua yang memiliki remaja di kader PKR. [tin/suf]