Sentimen
Positif (72%)
11 Feb 2023 : 15.43
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Lombok, Timika

Tokoh Terkait

Susi Air Dibakar KKB, Wapres: Karena Kurang Pengawalan

11 Feb 2023 : 15.43 Views 14

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Susi Air Dibakar KKB, Wapres: Karena Kurang Pengawalan

AKURAT.CO Wakil Presiden Ma'ruf Amin melihat peristiwa pembakaran pesawat milik Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua karena kurangnya pengawalan di lokasi objek vital.

"Pesawat datang kemudian bisa dibakar karena kurang pengawalan. Harusnya dibuat pengawalan," kata Wapres di sela Festival Kemandirian BLK Komunitas di Pondok Pesantren Manhalul Ma'arif Nahdlatul Ulama Darek, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (10/2/2023)

Diketahui, pesawat milik Susi Air dibakar KKB di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa pagi (7/2/2023). KKB kemudian membawa pilot Captain Philips Marthens serta lima orang penumpang yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge dan Wetina W.

baca juga:

"Jadi, di Papua Pegunungan ini memang masih ada gangguan keamanan. Karena itu, saya minta supaya pembuat perusuh ini dikejar dalam rangka penegakan hukum," jelas Wapres.

Dia juga menegaskan bahwa tempat-tempat strategis harus dijaga.

"Harus ada pengawalan di situ. Jangan sampai di tempat itu kemudian tidak ada pengawalan," kata Wapres.

Selain memberlakukan penegakan hukum, Wapres juga mengatakan pemerintah terus membangun kesejahteraan untuk masyarakat di Tanah Papua.

"Terus membangun kesejahteraan dan kami sesuaikan dengan kemauan orang Papua. Saya menggunakan istilah 'kami akan menggaruk di tempat yang gatal'. Yang gatal itu yang kami garuk, yang kami berikan kepada mereka," jelasnya.

Artinya, lanjut Wapres, pemerintah melakukan perubahan dan mengerjakan proyek pembangunan untuk kesejahteraan warga Papua sesuai dengan masalah-masalah yang dihadapi.

"Apa yang diinginkan orang Papua dan kami sudah dapat semua dukungan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh gereja, tokoh agama, adat dan waktu saya ke sana, mereka terus terang minta tambah dua provinsi lagi. Tapi saya katakan enam provinsi ini dulu diselesaikan," papar Wapres, dilansir Antara.

Pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dilaporkan hilang kontak pada pukul 06.35 WIT di Lapangan Terbang Distrik Paro saat terbang dengan rute Timika-Paro-Timika.

Dua jam berselang, Susi Air mendapati pemancar sinyal darurat atau Emergency Locator Transmitter (ELT) pesawat tersebut dalam posisi aktif pukul 09.12 WIB, kemudian direspons oleh perusahaan dengan kondisi darurat lewat pengiriman pesawat lain guna mengecek posisi pesawat. Namun, pesawat itu ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan pacu.

Lima penumpangnya sudah dievakuasi dari Paro ke Timika, sedangkan sang pilot yang berkebangsaan Selandia Baru masih belum ditemukan.

Sentimen: positif (72.7%)