Sentimen
Netral (79%)
11 Feb 2023 : 11.39
Informasi Tambahan

Kasus: kasus suap, korupsi

Tokoh Terkait

KPK Buka Kemungkinan Jerat Kombes Joko Sumarno Jadi Tersangka Pemberi Suap

11 Feb 2023 : 11.39 Views 11

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

KPK Buka Kemungkinan Jerat Kombes Joko Sumarno Jadi Tersangka Pemberi Suap

AKURAT.CO, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menutup kemungkinan menjerat Kombes Joko Sumarno sebagai tersangka pemberi suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) di Universitas Lampung (Unila).

"Ada dugaan pemberi, ada dugaan penerima. Ada pelaku pemberi, ada pelaku penerima. Nah itu tentu menjadi tugas dan wewenang KPK, siapapun penyelenggara negara yang kemudian memenuhi spesifikasi itu maka tentu menjadi kewenangan KPK," kata Ali Fikri di gedung KPK, Kamis (9/2/2023).

Di dalam sidang lanjutan kasus suap PMB Unila tahun 2022 terungkap bahwa Joko Sumarno termasuk yang memberikan uang kepada Rektor Unila, Karomani.

baca juga:

Joko yang merupakan mantan Ditreskrimsus Polda Banten mengaku memberikan uang pasca sang anak berinisial SNA dinyatakan lulus melalui seleksi mandiri Unila.

Meski begitu, Ali Fikri menyatakan ketika analisis fakta telah terbentuk barulah KPK menentukan langkah hukum selanjutnya. Fakta dan keterangan dalam persidangan sangat dibutuhkan untuk mengungkap dugaan keterlibatan pelaku lain.

"Ketika fakta hukum itu terbentuk pasti kemudian analisisnya lebih jauh. Apakah kemudian KPK berwenang untuk menangani perkara tersebut sebagaimana ketentuan pasal 11 UU KPK," terangnya.

Joko Sumarno setor Rp 150 juta

Kombes Joko Sumarno mengakui pernah memberikan uang sebesar Rp150 juta kepada Karomani selaku Rektor Unila Karomani. Uang diberikan usai anaknya lulus masuk Unila.

"Uang sebesar Rp150 juta itu untuk menyumbang pembangunan gedung pertemuan," kata Joko saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan Suap PMB Unila Tahun 2022 di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang, Selasa (7/2/2023).

Joko Sumarno mengatakan uang tersebut diberikan setelah anaknya diterima di Fakultas Kedokteran Unila. Uang diantarkan langsung ke rumah Karomani sekitar sebulan usai kelulusan sang anak.

"Saya memberikan sumbangan itu spontan. Karena setelah lulus, Karomani menghubungi saya dan menanyakan kabar sekaligus bilang sedang ada pembangunan gedung pertemuan, kemudian saya bilang ikut menyumbang," kata dia.

Joko juga mengungkapkan bahwa sebelum melakukan tes PMB Unila, pernah bertemu dengan Karomani untuk meminta konsultasi kepadanya tentang masuk ke Unila melalui jalur prestasi.

"Ya, waktu itu kan anak saya dapat jalur undangan tapi kuota sekolahnya hanya dua, maka bertemu untuk berkonsultasi, tapi Karomani bilang atau menganjurkan untuk tes lewat jalur lain. Karena untuk lewat jalur prestasi berat," kata dia seperti dikutip dari Antara.[]

Sentimen: netral (79.8%)