Sentimen
Negatif (98%)
10 Feb 2023 : 17.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Boyolali, Temanggung, Garut

Status Gunung Karangetang Naik ke Level Siaga, PVMBG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Lahar

10 Feb 2023 : 17.20 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Status Gunung Karangetang Naik ke Level Siaga, PVMBG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Lahar

PIKIRAN RAKYAT – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) mewaspadai ancaman bahaya dari aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Dari hasil pantauan visual dan kegempaan karena adanya peningkatan aktivitas gunung, PVMBG menaikkan status Gunung Karangetang dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), terhitung sejak 8 Februari 2023 pukul 16.00 WIB atau 17.00 WITA.

Koordinator Gunung Api PVMBG Badan Geologi, Oktory Prambada mengatakan, Gunung Karangetang mempunyai empat parameter lahar yakni, tumpukan material vulkanik, lembah, kemiringan lereng, dan hujan.

Ia juga mewaspadai dari banyaknya faktor yang disebutkan, seperti kemungkinan adanya banjir ataupun lahar.

“Keempat faktor itu ada semua di Gunung Karangetang. Jadi, kemungkinan bahaya lainnya berupa banjir atau lahar,” ucapnya.

Baca Juga: Tiga Desa di Boyolali Terkena Hujan Abu, Usai Gunung Merapi Erupsi Lagi

Menurut Oktory, Gunung Karangetang memiliki kemiringan lereng yang curam, sehingga apabila air dan tumpukan material vulkanik bercampur bisa menyebabkan lahar turun dengan cepat.

Bahkan menurutnya, orang tidak sadar tentang adanya lahar yang melewati sungai-sungai di wilayah tersebut.

“Beberapa sungai-sungai terlewati lahar yang begitu cepat dan beberapa hari langsung hilang karena kemiringannya tinggi. Jadi tidak seperti banjir lahar yang kita saksikan di Semeru atau Merapi,” ujar Oktory.

Dilansir dari Antara, saat ini Gunung Karangetang merupakan gunung api paling aktif di Indonesia, yang ditandai dengan seringnya mengalami kejadian erupsi hampir setiap tahun.

Baca Juga: Berstatus Siaga, Gunung Semeru Kembali Erupsi Disertai Awan Panas Guguran

Karakteristik erupsinya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian guguran lava.

Umumnya bahaya Gunung Karangetang ini disebabkan oleh guguran lava dari kubah lava dan bahaya sekundernya berupa lahar.

Risiko bahaya tersebut semakin tinggi karena daerah di sekitar Gunung Karangetang memiliki jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang empat kilometer dan di dalam area itu terdapat banyak pemukiman.

Sejak tahun 2000 sampai sekarang, data anomaly thermal mencatat ada 1.237 titik panas di Gunung Karangetang, dengan akumulasi volume magma yang dikeluarkan sebanyak 145 juta meter kubik atau sekitar 21.000 meter kubik per hari.

Baca Juga: Meninggal di Gunung Sagara Garut, Wasiat Pendaki Asal Temanggung Diungkap sang Anak

Sementara itu, sejak 24 November 2018 sampai sekarang, satelit thermal masih merekam ada 107 titik panas di Gunung Karangetang, dengan akumulasi volume magma yang dikeluarkan mencapai 7 juta meter kubik.

“Mengacu pada potensi bahaya erupsi Gunung Karangetang saat ini, maka diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta perluasan sektor ke arah selatan dan tenggara sejauh 3,5 kilometer,” ucap Oktory.

Terkait dengan naiknya status gunung menjadi siaga, PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang. Namun, masyarakat dianjurkan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.***

Sentimen: negatif (98.4%)