Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Karanganyar, Sragen
Kasus: penganiayaan, kecelakaan
Termakan Hoax Tabrak Lari, Perguruan Silat Nyaris Bentrok
Krjogja.com
Jenis Media: News

Jajaran Ketua dan Dewan Pertimbangan Cabang PSHT se-Soloraya usai mendatangi Mapolres Sragen minta anggotanya ikut menjaga kondusivitas wilayah (foto:said masykuri)
Krjogja.com - SRAGEN - Kasus tabrak lari di Teguhjajar, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, beberapa waktu lalu berbuntut panjang karena berita hoax yang tersebar. Bahkan berita bohong yang tersebar dengan cepat membuat dua perguruan silat besar setempat nyaris bentrok dan membuat situasi Sragen jadi tidak kondusif.
Menyikapi kondisi itu, Ketua Cabang dan Dewan Pertimbangan Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) se-Soloraya meminta anggotanya untuk tetap tenang dan menyerahkan kasus yang menyebabkan satu anggota PSHT tewas ini ke aparat kepolisian. Permintaan ini disampaikan jajaran PSHT saat mendatangi Mapolres Sragen untuk menanyakan perkembangan penanganan kasus tabrak lari yang menyebabkan tewasnya salah satu anggotanya.
Wakil Ketua PSHT Bidang Organisasi Cabang Karanganyar, Suwarso menyatakan pihaknya sudah menemui langsung Kapolres Sragen. Bahkan perwakilan juga sudah melihat hasil visum, CCTV dan hasil olah TKP. "Kami pastikan tidak ada penganiayaan. Kapolres sudah menjamin akan mengejar pelaku tabrak lari. Kami minta seluruh warga PSHT tidak terprovokasi dan serahkan pada aparat kepolisian," tegasnya usai bertemu Kapolres Sragen, Selasa (7/2/2023).
Menurut Suwarso, bukti yang dipaparkan polisi menunjukkan dengan jelas bahwa yang terjadi adalah murni kecelakaan lalulintas. Korban merupakan warga PSHT Cabang Karanganyar yang disahkan pada 2021. "Kami minta semua ikut menjaga kondisivitas Soloraya. Percayakan penegakan hukum ke Polres Sragen dan semoga segera terungkap. Tidak ada penganiayaan seperti hoax yang beredar," tambahnya.
Akibat beredarnya hoax, situasi di Sragen sempat mencekam. Tak sedikit anggota perguruan silat SH Terate datang dari luar kota dan masuk ke Sragen dengan konvoi kendaraan untuk mencari pelaku tabrak lari. Bahkan Forkompimda Sragen harus turun klarifikasi untuk menenangkan suasana dan menegaskan bahwa tidak ada penganiayaan, tapi murni kecelakaan lalulintas.
Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen langsung memberikan klarifikasi Senin (6/2/2023), lewat jumpa pers untuk memastikan berita yang beredar soal adanya kecelakaan dibarengi penganiayaan yang berujung kematian seorang pria asal Kabupaten Karanganyar, Kardiyanto (21) adalah hoaks.
Sentimen: positif (79.8%)