Sentimen
Positif (99%)
5 Feb 2023 : 12.05
Tokoh Terkait

Keluarga, Lingkungan dan Sekolah Siaga Cegah Penculikan Anak

5 Feb 2023 : 12.05 Views 14

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Keluarga, Lingkungan dan Sekolah Siaga Cegah Penculikan Anak

AKURAT.CO Isu penculikan anak mencuat kembali di berbagai daerah. Isu ini semakin hangat terutama karena tersebar masif lewat berbagai platform media sosial sehingga membuat para orang tua dan pihak sekolah resah.

Anggota DPD RI yang juga pemerhati anak Fahira Idris mengatakan, cara efektif menutup ruang terjadinya aksi penculikan anak adalah membangun sebuah sistem pencegahan terutama di keluarga, kampung atau lingkungan (RT/RW) dan sekolah. Sistem pencegahan ini merupakan bentuk kewaspadaan dan kesiagaan yang berlapis dan saling melengkapi untuk menutup ruang terjadinya penculikan anak.

Untuk mencegah kepanikan atas maraknya isu penculikan anak ini, lanjut Fahira, semua pihak harus berkolaborasi menutup celah terjadinya penculikan anak. Kewaspadaan dan kesiagaan untuk mencegah penculikan anak harus  imulai dari keluarga, kemudian tingkat lingkungan (kampung atau RT/RW) dan juga di sekolah.

baca juga:

“Keluarga harus mempunyai sistem mitigasi sendiri untuk memastikan anak tidak lepas dari pengawasan. Begitu juga dengan kampung, lingkungan atau RT/RW yang mana semua warga juga harus berkolaborasi memastikan anak-anak yang ada lingkungan bermain dengan aman atau dalam pengawasan,"

Menurut Fahira, sekolah juga perlu berkolaborasi dengan orang tua membuat sistem yang disepakati bersama-sama untuk memastikan siswa saat pulang pulang aman hingga rumah.

"Jadi baik keluarga, lingkungan, dan sekolah harus siaga,” terangnya.

Fahira memandang Keluarga Siaga adalah benteng pertama dan utama mencegah penculikan anak. Orang tua harus menanamkan pemahaman kepada anak bahwa tidak boleh berinteraksi dengan orang yang tidak kenal, kapanpun dan di manapun.

Keluarga juga yang harus memastikan anak selalu dalam pengawasan baik oleh orang tua sendiri maupun anggota keluarga yang lain atau orang yang dipercaya terutama saat berada di luar rumah.

Sementara kampung, lingkungan atau RT/RW Siaga akan melengkapi pengawasan keluarga terutama saat anak-anak bermain di sekitar rumah. Karena tidak semua orang tua bisa mengawasi anak-anak disebabkan harus bekerja atau ada keperluan lain. Maka dari itu, tetangga atau warga di lingkungan perlu bersepakat saling menjaga anak-anak yang ada di lingkungannya masing-masing.

Kampung Siaga juga bisa dimanifestasikan dengan bergotong royong memperbanyak CCTV di lingkungan masing-masing dan menyusun langkah-langkah jika ada anak yang dalam masa waktu tertentu tidak terlihat atau hilang dari pemantauan.

"Di sisi lain, kepolisian di berbagai level menyediakan saluran atau pengaduan khusus jika ada orang tua ada kelompok masyarakat yang melaporkan kasus anak hilang tanpa harus menunggu 1 x 24 jam," pungkas senator Jakarta ini.[]

Sentimen: positif (99.5%)