Sentimen
Negatif (64%)
31 Jan 2023 : 16.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok, Yogyakarta

Kasus: covid-19, Teroris

Tokoh Terkait
Sri Sultan Hamengku Buwono X

Sri Sultan Hamengku Buwono X

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Digelar Selama Sepekan

31 Jan 2023 : 16.13 Views 16

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Digelar Selama Sepekan

MerahPutih.com - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVIII kembali hadir dan dibuka untuk umum sejak Senin (30/1) hingga Minggu (5/2) mendatang. Kegiatan ini diselenggarakan di Kampung Ketandan yang berada di kawasan Malioboro.

PBTY XVIII 2023 mengambil tema 'Bangkit Jogjaku untuk Indonesia' dengan harapan menjadi momentum untuk menjaga guyub rukun keberagaman di Tanah Air.

Baca Juga

Densus 88 Sita 2 Bom Rakitan dari Rumah Terduga Teroris di Yogyakarta

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, melalui PBTY masyarakat bisa merasakan suasana kehidupan yang menandai, betapa kayanya keragaman suku-suku bangsa yang hidup di Jogja, sebagai taman sarinya Indonesia.

"Suasana guyub-rukun ini perlu kita hidup-hidupkan, khususnya menjelang pesta demokrasi serentak tahun 2024. Atas situasi itu, kita harus berhati-hati dalam perkataan dan tindakan, agar tidak disalahartikan, yang bisa berakibat renggangnya kohesi sosial," kata Sultan.

"Untuk itulah, momen Pekan Budaya Tionghoa saya anggap sebagai rintisan kultural dalam kehidupan berbangsa, seiring temanya Bangkit Jogjaku untuk Indonesia," sambung Sultan.

Sultan berharap Pekan Budaya kali ini juga menjadi momentum aktualisasi. Jika budaya memang menjadi ciri suatu bangsa, yang diperoleh lewat proses belajar dan interaksi, maka proses itu tentunya adalah proses integratif dalam hidup yang penuh toleransi.

Baca Juga

Terduga Teroris di Yogyakarta Simpatisan ISIS yang Sebar Propaganda di Medsos

Hal ini, selaras dengan sejarah bangsa Tionghoa di Nusantara berabad-abad lalu, yang datang dari Fujian, Tiongkok Selatan, dan telah berakulturasi menjadi bangsa Indonesia.

"Oleh sebab itu, setiap Pekan Budaya yang digelar setiap tahun ini, hendaknya selalu diusahakan sebagai media yang mengarah ke integrasi sosial-budaya. Seperti halnya Wayang Potehi yang mengadopsi wayang kulit menjadi Wacinwa, Wayang Cina-Jawa," ungkap Sultan.

Sultan mengungkapkan Pekan Budaya ini tentu dampak ekonominya juga tidak hanya berputar di seputar Kampung Ketandan saja. Tetapi juga juga bisa menjadi sarana mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi dan kesalahpahaman sosial-budaya.

"Dengan visi dan harapan seperti itulah, Pekan Budaya ini sudah selayaknya diwujudkan sebaagai integrasi sosial, ekonomi dan budaya menuju Indonesia Baru yang lebih menyatu," tutur Sultan.

Sementara itu, Ketua Umum Panitia Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XVIII Sugiarto Hanjin juga menegaskan, PBTY ini sebagai wujud pelestarian, pengenalan serta sebagai upaya membangkitkan ekonomi.

"Setelah menghadapi pandemi COVID-19 selama tiga tahun terakhir. PBTY kali ini menjadi momentum kebangkitan. Harus bangkit mendukung satu sama lain. Terutama untuk ekonomi masyarakat DIY dan Indonesia pada umumnya," kata Sugiarto. (Cahyo Purnomoedi/Yogyakarta)

Baca Juga

Densus 88 Temukan Dua Bom saat Geledah Rumah Simpatisan ISIS di Yogyakarta

Sentimen: negatif (64%)