Sentimen
Negatif (87%)
26 Jan 2023 : 15.51
Partai Terkait

Di Hadapan Massa Ojol PKS Tegas Tolak ERP, PDIP Ikut Kemauan Rakyat

26 Jan 2023 : 15.51 Views 14

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Di Hadapan Massa Ojol PKS Tegas Tolak ERP, PDIP Ikut Kemauan Rakyat

AKURAT.CO Anggota DPRD DKI Jakarta menemui massa ojek online (ojol) yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI, Rabu (25/1/2023).

Pengunjuk rasa ditemui langsung Ketua Komisi B dari Fraksi PKS, Ismail, dan Sekretaris Komisi B dari Fraksi PDIP, Wa Ode.

Di hadapan ratusan ojol, Ismail menyatakan bahwa PKS menolak rencana penerapan jalan berbayar atau elektronic road pricing (ERP) di ibu kota. Menurut dia, PKS akan memperjuangkan aspirasi masyarakat di dalam forum rapat Komisi B.

baca juga:

"Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta dengan tegas menolak ERP. Mohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar fraksi PKS bisa memperjuangkan ini," katanya.

Sementara, Wa Ode belum menyatakan ketegasan soal penolakan ERP. Ia menyebut bahwa PDI Perjuangan sebagai partai rakyat kecil bakal mati-matian memperjuangkan pembatalan ERP.

"Kalau dari saya yang namanya dari rakyat lahirnya dari hati sanubari kalian. Apa yang kalian harapkan, partai wong cilik pasti mendukung apa yang kalian inginkan. Kita akan kawal ini sesuai kemauan kalian, kemauan masyarakat," jelasnya.

Pernyataan Wa Ode dibalas dengan sorak sorai para ojol. Mereka menganggap Wa Ode tidak tegas menolak rencana penerapan ERP.

"Kita tidak ingin karena bahasanya masih ambigu. Kalau ternyata rakyatnya entah yang mana pengen ini lanjut, kan lanjut bu. Kita pengen statement dari ibu di depan massa aksi menolak ERP, ibu nyatakan dengan tegas," kata salah satu peserta aksi dari atas mobil komando.

Karena terus diminta ketegasan soal penolakan ERP, Wa Ode menyatakan bahwa PDIP bakal mendukung kemauan rakyat dengan menolak rencana penerapan ERP di Jakarta.

"Saya tanya teman-teman semua nolak, semua nolak? Baik, kita akan bantu untuk tolak. PDI Perjuangan gimana mau rakyat, itu pasti yang diikuti, gitu aja. Merdeka," pungkasnya.

Sentimen: negatif (87.7%)