Sentimen
Negatif (100%)
26 Jan 2023 : 14.38
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Stockholm

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Rasmus Paludan

Rasmus Paludan

Insiden Pembakaran Alquran di Swedia, Dave Akbarshah Fikarno: Komisi I Akan Naikkan Isu Ini ke Bilateral atau Multilateral

26 Jan 2023 : 14.38 Views 13

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Insiden Pembakaran Alquran di Swedia, Dave Akbarshah Fikarno: Komisi I Akan Naikkan Isu Ini ke Bilateral atau Multilateral

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Insiden pembakaran salinan Alquran di depan kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, menjadi perhatian DPR RI.

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno, menegaskan DPR RI akan mengambil langkah menaikkan isu pembakaran salinan Alquran di depan kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, beberapa waktu lalu, ke tingkat bilateral atau multilateral.

Pasalnya, beber dia, tindakan pembakaran salinan Alwuran oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia itu, menurutnya, merupakan bentuk penghinaan terhadap umat Islam di dunia.

"Kita sebagai bangsa yang amat menghormati umat beragama sudah jadi kewajiban untuk mengutuk hal tersebut," ucap Dave, Selasa (24/1/2023).

Menurutnya, langkah diplomasi internasional tersebut akan diambil Komisi I DPR yang mengampu bidang luar negeri. Hal ini akan dilakukan apabila tidak ada langkah tegas setelah Kementerian Luar Negeri RI menempuh jalur diplomasi dengan memanggil Duta Besar (Dubes) Swedia untuk Indonesia, Marina Berg.

"Dari Kemlu infonya akan memanggil Dubes (Marina Berg), bila tidak ada sikap yang tegas dan jelas, Komisi I akan menaikkan isu ini ke bilateral atau multilateral," kata politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Anggota Komisi I DPR RI ini menyebut pemerintah Swedia tidak bisa bersembunyi dengan alasan kebebasan berdemokrasi dan berpendapat untuk membenarkan aksi tersebut. Karena alasan kebebasan ini dinilai dapat berpotensi menimbulkan konflik yang lebih luas lagi. "Hal ini akan memicu perpecahan dan dapat menimbulkan kekacauan yang lebih besar lagi," tutur Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Sekadar diketahui, insiden pembakaran kitab suci Al-Qur'an yang dilakukan pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, Rasmus Paludan, saat dilakukan demonstrasi di Stockholm Swedia memprotes Turki yang menolak Swedia bergabung dengan NATO.

Tak ayal aksi yang dilakukan Rasmus Paludan menuai kecaman dunia.

Arab Saudi mengutuk insiden itu. Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, menegaskan, posisi tegas kerajaan menyerukan pentingnya menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi dan koeksistensi, serta menolak kebencian dan ekstremisme.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam pembakaran Alquran sebagai tindakan tercela. Sebuah pernyataan kementerian memperingatkan tindakan tercela ini memprovokasi perasaan umat Muslim di seluruh dunia.

Qatar juga mengecam dengan keras izin Swedia untuk membakar Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm.

"Insiden keji ini merupakan tindakan penghasutan dan provokasi serius terhadap perasaan lebih dari dua miliar Muslim di dunia," kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan.

Uni Emirat Arab (UEA) ikut mengutuk insiden tersebut dan menegaskan kembali 'penolakannya terhadap semua praktik yang bertujuan untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas yang bertentangan dengan nilai dan prinsip kemanusiaan dan moral'.

UEA juga memperbarui seruannya untuk meninggalkan ujaran kebencian dan kekerasan dan menggarisbawahi perlunya menghormati simbol-simbol agama dan menghindari menghasut kebencian dengan menghina agama.

Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah juga mengutuk pembakaran Al-Quran, mengatakan insiden itu 'melukai sentimen Muslim di seluruh dunia dan menandai provokasi serius'.

Tak hanya itu, Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, juga mengecam aksi pembakaran Al Quran di Stockholm tersebut. Menurutnya, aksi tersebut merupakan tindakan yang sangat tidak sopan.

"Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi apa yang legal, belum tentu sesuai. Membakar buku yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan," kata Ulf Kristersson, dilansir dari AFP, Senin (23/1). (eds)

Sentimen: negatif (100%)