Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Lombok
Melihat Ritual Mangkuk Merah hingga 7 Artis Pemilik Bibir Menggoda Bikin Gagal Fokus
iNews.id
Jenis Media: Nasional

JAKARTA, iNews.id – Mangkuk merah adalah tradisi sakral yang dimiliki oleh masyarakat Dayak. Diketahui, Mangkuk Merah dipercaya mampu memanggil roh nenek moyang untuk membantu ketika berperang. Berita populer lainnya adalah 7 artis pemilik bibir menggoda biking agal fokus, nomor 4 blak-blakan bagikan rahasianya.
Berikut rangkuman berita popular pada Selasa (24/1/2023)
1. Melihat Ritual Mangkuk Merah, Tradisi Sakral Suku Dayak untuk Panggilan Perang
Suku Dayak memiliki sebuah tradisi sakral bernama Mangkuk Merah. Tradisi ini digunakan sebagai alat komunikasi antar rumpun suku Dayak. Di sisi lain, Mangkuk Merah juga digunakan sebagai penghubung dengan roh nenek moyang dan media meminta bantuan agar mampu melawan musuh.
Mangkuk Merah bahkan dipercaya memiliki kekuatan untuk mengajak semua orang Dayak untuk terlibat dalam peperangan. Roh leluhur dipercaya membantu mereka melalui Mangkuk Merah. Disebut Mangkuk Merah karena di dalamnya diwarnai dengan sejenis tanaman akar yang memiliki getah merah.
Ritual Mangkuk Merah hanya boleh dilakukan oleh panglima adat, sekaligus berwenang untuk memanggil dewa atau roh suci.
2. Mengenal Bau Nyale, Tradisi Unik Suku Sasak Berburu Jelmaan Putri Mandalika
Bau nyale, merupakan sebuah tradisi unik yang dimiliki suku Sasak asal Lombok. Nyale dalam cerita rakyat adalah jelmaan Putri Mandalika.
Sementara itu, bau (dalam bahasa Sasak) memiliki arti cacing laut. Jadi, bau nyale adalah kegiatan menangkap cacing laut. Bau nyale dilakukan pada tanggal 20 bulan 10 pada penanggalan suku Sasak. Jika disamakan dengan penanggalan umum, bau nyale akan dilakukan pada bukan Februari atau Maret, setiap tahunnya.
Jika merunut dari cerita rakyat yang berkembang, nyale disebut sebagai jelmaan Putri Mandalika, anak Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting, asal kerajaan Tonjang Beru. Sang Putri memutuskan untuk menceburkan diri ke laut lantaran sadar banyak pria yang ingin meminangnya.
Pinangan dari sejumlah kerajaan akan memicu permusuhan apabila ia memilih salah satu calon suami. Tak lama, muncul caning laut dari lokasi di mana Putri Mandalika menceburkan diri. Dari situlah kepercayaan akan jelmaan tersebut muncul.
3. Ngerahul, Sesi Curhat Masyarakat Betawi Hilangkan Kejenuhan usai Beraktivitas
Guna melepas pelik akibat padatnya aktivitas, masyarakat Betawi tradisi tersendiri bernama ngerahul. Sudah dilakukan secara turun temurun, ngerahul berasal dari kata rahul yang memiliki arti bercaka-cakap.
Ngerahul umumnya dilakukan di pos kamling, balai warga, maupun warung kipi. Masyarakat Betawi akan curhat (mencurahkan hati), maupun bercakap-cakap dengan berbagai macam pembawaan. Setelahnya, masyarakat yang terlibat akan merasa lega. Bukan hanya digunakan untk melepas penat, ngerahul juga bisa mempererat tali silahturahmi masyarakat Betawi.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Sentimen: positif (66.7%)