Jakarta (beritajatim.com) – Erick Thohir dinilai puna pengaruh cukup kuat di lima wilayah Pulau Jawa. Hal ini disebabkan daya tarik yang timbul dari sejumlah manuver Erick selama menjalankan tugas sebagai Menteri serta rekam jejaknya yang cemerlang sebagai pengusaha muda.

Peneliti bidang politik pada The Indonesian Institute (TII), Ahmad Hidayah mengungkapkan, Erick punya banyak daya tarik. Apalagi jika dia maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden 2024.

Survei Poltracking Indonesia menyebutkan Erick selalu menempati posisi teratas cawapres di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di lima wilayah itu, Erick mencatatkan elektabilitas masing-masing sebesar 11,7 persen, 17,2 persen, 10,3 persen, 25,4 persen, dan 18,3 persen.

Daya tarik Erick di antaranya, terkoneksi dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU), memiliki hubungan dekat dengan Presiden Jokowi, terus dikaitkan sebagai duet Ganjar Pranowo dan memiliki pengalaman kerja di pemerintahan.

Seperti di Jatim, Erick adalah Anggota Kehormatan Banser NU dan Ketua Pengarah Panitia Harlah ke-100 NU. Dia bersaing ketat di bursa cawapres dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

“Kalau di Jatim sudah jelas karena basis dari NU atau Nahdliyin ya,” terang Ahmad.

Di Jateng, Erick punya hubungan dekat dengan Presiden Joko Widodo. Kemudian masyarakat Jateng yang merupakan basis Ganjar Pranowo juga menginginkan menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi tersebut menjadi wapres ke depan.

“Jadi memang ada benang merah antara Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo dan Erick sehingga masyarakat menginginkan duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir,” jelas Ahmad.

Terakhir, Erick memiliki pengalaman kepemimpinan yang cakap sebagai pembantu Presiden Jokowi. Ini berdampak terhadap elektabilitasnya di daerah lain seperti Banten, DKI Jakarta dan Jabar.

Tak hanya itu, pengalaman kepemimpinan Eks Presiden Inter Milan ini juga menjadi perhatian masyarakat, baik di media konvensional maupun media sosial.

Dengan itu, popularitas Erick terus meningkat sehingga mempengaruhi peningkatan elektabilitas cawapres yang selalu berada di posisi terkuat di berbagai daerah.

“Jadi popularitas Erick Thohir ini turun mempengaruhi peningkatan elektabilitas di berbagai daerah,” terang Ahmad. [beq]