Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: Bekasi, Cianjur
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Keluarga Jadi Sasaran Empuk Kasus Pembunuhan, Ini Penjelasan Kriminolog
Akurat.co
Jenis Media: News

AKURAT.CO Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon mengungkapkan, dalam kasus pembunuhan biasanya keluarga yang menjadi sasaran. Teranyar dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, sembilan korban mayoritas merupakan anggota keluarga dari pelaku.
"Kalau pembunuhan memang orang deket ya, orang-orang deket selalu menjadi sasaran pembunuhan," ujar Simon saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/1/2023).
Padahal, lanjut Simon, seharusnya anggota keluarga saling menjaga satu sama lain, tidak saling menyakiti dan harus menjaga hubungan sosial dengan baik. Tetapi itu tidak berlaku untuk pelaku, sekalipun pelaku adalah seorang kepala keluarga.
baca juga:
"Kalau tidak melihat keluarga sebagai tempat berlindung, tapi malah sebaliknya itu dia (pelaku) lakukan tidak hanya satu tempat, tapi di tempat lain juga itu merupakan bagian untuk menyembunyikan jejak kejahatannya," kata Simon.
Alasan keluarga kerap menjadi sasaran pembunuhan dipengaruhi beberapa faktor, kata Simon, salah satunya adalah keharmonisan keluarga. Keluarga yang tidak harmonis memiliki potensi lebih ketimbang keluarga yang harmonis.
"Kita lihat banyak kasus kejahatan diawali karena hubungan suami, istri dengan anak tidak harmonis dan ini menjadi pemicu pelaku melakukan kejahatan (pembunuhan)," ucapnya.
Ketika pelaku sudah memiliki niat untuk melakukan pembunuhan, terang Simon, pelaku akan membunuh korbannya dengan cara yang halus. Itu dilakukan karena tidak ingin menimbulkan keramaian di dalam rumah agar perbuatan pelaku tidak ketahuan.
"Dengan cara menyembunyikan jasad korban di rumahnya, di bawah tanah dan dengan cara meracun itu. Tidak menimbulkan kecurigaan dan keluarga cenderung lebih mudah untuk dijadikan sasaran pelaku," ujarnya.
Sebagai informasi, kasus keracunan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat mengungkap fakta pembunuhan berantai (Serial Killer) yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan Dede (35).
Terbongkarnya pembunuhan berantai itu bermula ketika satu keluarga tewas akibat diracun. Tiga orang meregang nyawa, Ai Maemunah, Riswandi dan Ridwan. Ironisnya Ai Maemunah salah satu korban yang diracun merupakan istri dari pelaku Wowon Erawan alias Aki (60).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengungkap dugaan motif pembunuhan Wowon adalah pembunuhan berantai berkedok supranatural. Ketiga pelaku menghabisi para korban untuk menguasai hartanya.
"Saudara Dulah atau Solihin ini menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk mampu meningkatkan kekayaan lalu kemudian menyuruh Aki atau Wowon untuk mencari korban," ujar Fadil Imran.
Namun, ketika para korban tak kunjung menerima kesuksesan yang dijanjikan maka Wowon segera melaporkan ke Dulah. Setelah Aki mendapatkan korban atau target yang ingin sukses kemudian diambil uangnya. Namun ketika kesuksesannya tak kunjung diraih maka tentunya dia akan menagih.
Takut aksi penipuan berkedok supranaturalnya terbongkar Wowon dan Duloh pun mengeksekusi para korban yang menagih janji.
"Maka Aki melaporkannya kepada Duloh, Duloh yang kemudian mengeksekusi para korban dengan mengajak para korban ke rumahnya dan kasih minum racun, dan orang yang mengetahuinya pun dianggap berbahaya dan dihilangkan," terang Fadil Imran. []
Sentimen: negatif (100%)