Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: Bekasi, Cianjur, Garut
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Pelaku Pembunuhan Berantai Jadi Korban Keracunan, Kriminolog: Harus Ditelusuri Hubungan Antarpelaku
Akurat.co
Jenis Media: News

AKURAT.CO Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon, meminta pihak kepolisian menelusuri hubungan antara ketiga pelaku pembunuhan berantai yang menewaskan sembilan korban di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.
Pasalnya, dalam melancarkan aksi di Bekasi, salah satu pelaku Dede (35) ikut menjadi korban keracunan pestisida dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit. Padahal, Dede (35), Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) merupakan komplotan pembunuhan berantai.
"Itu harus ditelusuri bagaimana hubungan antarpelaku dan pasti sudah ada kesepakatan. Kalau dalam satu kasus mudah untuk mengetahui hubungannya seperti apa. Tapi kalau sudah beberapa kasus ini menjadi menarik (hubungan antar pelaku)," ujar Simon saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/1/2023).
baca juga:
Hubungan antarpelaku menarik untuk diketahui karena dalam kasus pembunuhan pasti terdapat silang pendapat. Selain untuk mengetahui hubungan para pelaku, biasanya dalam kasus pembunuhan juga dibenturkan dengan hati nurani.
"Apakah mereka sebetulnya tidak saling setuju untuk membunuh, tetapi karena untuk menutupi kejahatannya membunuh jadi jalan terakhir agar kejahatan diawal tidak terbongkar," ucapnya.
Polisi sebelumnya membongkar kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, serta Dede Solehudin.
Pembunuhan berantai itu terungkap setelah kasus kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Mulanya, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan. Namun, ternyata ketiganya dibunuh dengan cara diracun hingga dicekik.
Dari pengakuan tersangka, mereka mengakui telah melakukan aksi pembunuhan lain. Total, ada empat kerangka manusia ditemukan di Cianjur, satu kerangka di Garut, dan satu orang masih dalam pencarian.
Dari sembilan orang itu, tujuh di antaranya merupakan kerabat tersangka. Sedangkan dua korban lainnya yakni Siti dan Farida adalah TKW yang menjadi korban penipuan dan pembunuhan. []
Sentimen: negatif (100%)