Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Dukung Keputusan Megawati Tolak Masa Jabatan 3 Periode, Panda Nababan: Sikap yang Benar
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT – Menjelang kontestasi Pemilu 2024, isu masa jabatan tiga periode terus bergulir dan sempat memanas. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan melanjutkan kepemimpinnya menjadi tiga periode.
Hal itu selaras dengan pendapat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Soekarnoputri. Dia menegaskan menolak jabatan presiden tiga periode dalam acara HUT ke-50 partai pada 10 Januari 2023 kemarin.
Pernyataan Megawati itu pun turut mendapat pujian dari berbagai pihak, terutama yang tidak setuju dengan aturan presiden menjabat tiga periode. Panda Nababan selaku politi senior PDI Perjuangan merasa ucapan Megawati adalah hal yang sangat wajah.
Hal itu disampaikan Panda Nababan saat menjawab pertanyaan Karni Ilyas soal ucapan Megawati di acara ulang tahun partai. Namun Panda sempat menyoroti ucapan para pengamat politik soal tiga periode, yang dirasa menyesatkan.
Baca Juga: Respons Sinyal Megawati Soal Pemimpin Masa Depan, Panda Nababan Ungkit Pernyataan Ketum PDIP yang Kalah 3 Kali
“Apa pendapat Anda soal bu Mega yang tegas menolak masa jabatan presiden 3 kali masa jabatannya?” tanya Karni Ilyas.
“Pengamat-pengamat politik ini sering menyesatkan, karena ada istilah 3 periode, dan tegas menolak adalah sikap yang benar,” ujar Panda, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club.
Dalam kesempatan tersebut, Panda juga memuji pidato Megawati yang blak-blakan kepada para kadernya. Bahkan Panda merasa Megawati berbicara di hadapan publik tanpa beban sedikit pun.
“Tapi terus terang pidato itu sangat terbuka, sangat familiar, sangat dekat, dan kemudian mengambil kebijakan tidak mengundang partai lain, itu betul-betul membuat konsentrasi dan tanpa beban, dan kemudian gayanya Mega kalau berdialog ya kayak gitu, blak-blakan,” ucap Panda.
Baca Juga: Sambil Menangis, Megawati Kisahkan Tasdi Mantan Sopir Truk yang Jadi Bupati dan Kena Kasus Gratifikasi
Megawati belum umumkan calon presiden
Sementara itu dalam pidatonya, Megawati juga belum mau mengumumkan calon presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan. Meski sudah banyak pihak yang menunggu, termasuk kadernya sendiri, dia mengaku tak akan terpengaruh.
Menurut Megawati, pemilihan calon presiden dari partai adalah hak prerogatifnya sebagai pemimpin partai. Sehingga dia akan mengumumkan sosok yang dijunjung PDI Perjuangan di waktu yang tepat.
“Ngopo (mengapa) toh yo, orang ini sebetulnya seremonial 50 tahun, karena ini ditunggu-tunggu kalau orang main taruhan sudah masang. Sing arep (yang mau) diumumkan ibu sopo (siapa),” kata Megawati.
“Iya dong, kan mesti keren, saya ketum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikan, lah, ketum terpilih hak prerogratif siapa yang akan dicalonkan. Sekarang nungguin, enggak ada, ini (nama capres) urusan gue,” ucapnya.
Puji dirinya sendiri
Banyak ucapan Megawati dalam pidato tersebut yang kemudian viral di media sosial, salah satunya saat dia membanggakan dirinya sendiri. Ibunda Puan Maharani ini merasa bahwa dirinya memiliki semua kriteria sebagai pemimpin yang baik.
Namun dia merasa sedih lantaran banyak pihak yang tetap menanyakan kriteria calon pemimpin yang baik di masa depan. Hal itu seolah dirinya tak masuk kriteria sebagai pemimpin yang baik.
“Kamu tau gak sih ibu mu ini pinter, cantik, kharismatik, pejuang terus ada pertanyaan ‘pemimpin masa depan yang ibu harapkan seperti apa?’ lah kok lo gak ngelihatin gue yah, orang jelas-jelas ada deh,” ucap Megawati.***
Sentimen: negatif (66.3%)