Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BUMD
Kab/Kota: Pulo, Pulo Gadung, Cianjur
Kasus: covid-19, pencurian, korupsi
Tokoh Terkait
Tumpukan Beras Rusak Ditemukan di Jakarta, Diduga Untuk Bansos Covid-19
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Tumpukan beras yang telah rusak ditemukan di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Komiditas tersebut diduga seharusnya digunakan untuk bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Pada 2020, ketika terjadi pandemi Covid-19, pemerintah mengambil kebijakan untuk memberikan bantuan. Salah satunya melalui bansos baik yang berupa uang maupun sembako bagi warga yang kurang mampu dan terdampak.
Namun, belum lama ini, ditemukan beras yang telah rusak dan mengunging. Barang tersebut disebut disimpan di salah stau gudang di Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta berencana untuk menelusuri temuan tersebut. Pada saat ini, petugas berwenang beruja jika ia tidak tahu beras tersebut milik siapa.
Baca Juga: Aliansi Cugenang Menggugat Demo di Kantor Bupati Cianjur, Tuntut Kejelasan Bantuan Jokowi
"Kami tunggu saja itu barang siapa," kata Kepala Dinas Sosial DKI, Premi Lasari. Ia juga tidak menampik jika kantornya memiliki kerja sama dengan salah satu BUMD DKI Jakarta, Pasar Jaya.
Kontrak tersebut berisi perjanjian tentang penyaluran beras bansos. Namun, perjanjian kerja sama antara Dinsos DKI Jakarta dan Pasar Jaya telah berakhir sejak 31 Desember 2020.
Premi Lasari tidak menyebutkan jika beras itu miliki Pasar Jaya. Ia hanya membahas kontrak yang telah berakhir antara Dinsos DKI Jakarta dengan BUMD itu.
"Intinya, kami memang pernah memiliki kontrak dengan Perumda Pasar Jaya. Namun, kontrak itu berakhir pada 31 Desember 2020," ujar Premi Lasari.
Baca Juga: Puan Maharani Buka Suara Soal Aksi Tanam Padi Maju: Saya Nggak Ngarang, Memang Teknik Baru
Ditemukannya beras yang telah rusak dan menguning itu biasanya akan memunculkan masalah. Apalagi, komoditas tersebut digunakan untuk disalurkan ketika ada pandemi Covid-19.
Penemuan tersebut, berpotensi memunculkan dugaan pencurian uang rakyat. Apalagi, dengan adanya beras yang bertumpuk-tumpuk membuat kecurigaan adanya penimbunan yang akan digunakan untuk kepentingan sendiri.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah F1 Powerboat 2023, Tingkat Kunjungan Wisata ke Danau Toba Diprediksi Melonjak
Meskipun demikain, Premi Lasari menegaskan jika Dinsos DKI Jakarta telah melakukan penyaluran bansos sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bahkan, ia menegaskan jika ada pengawasan dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
"Kerja sama kami diawasi oleh KPK, Inspektorat DKI, hingga BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Saya sudah pernah jelaskan juga ke KPK. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban atas kerja sama dengan Pasar Jaya sudah dilakukan pada 2021."
"Kami juga siap memberikan keterangan kepada para penegak hukum, termasuk KPK untuk membantu mengusut temuan tersebut," ucap Premi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.***
Sentimen: positif (66.6%)