Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Salam Pancasila sebagai Salam Pemersatu Bangsa
iNews.id
Jenis Media: Nasional

JAKARTA, iNews.id - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meluncurkan video pendek Salam Pancasila melalui kanal YouTube BPIP. Upaya ini ditujukan untuk mengenalkan makna Salam Pancasila sebagai salam perekat dan pemersatu bangsa ke masyarakat luas.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi menegaskan, salam merupakan perilaku terpuji yang dianjurkan oleh semua agama.
“Menyapa dan mengucapkan salam kepada orang lain adalah perilaku terpuji yang dianjurkan oleh semua agama. Karena itu dalam berbagai tradisi keagamaan, salam adalah bagian penting,” ujarnya, Selasa (10/1/2023).
Menurutnya, di tengah keragaman tradisi salam di berbagai agama dan budaya Indonesia, penting untuk memiliki tradisi salam yang melintasi batas-batas kultural demi memperkokoh persatuan bangsa.
“Kita memiliki Bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau bahasa antara, maka sekarang kita memiliki Salam Pancasila sebagai salam perantara atau saluti franca, yang dapat dipaktekkan oleh semua warga negara Indonesia," tuturnya.
Yudian mengatakan, Salam Pancasila merupakan salam yang diadaptasi dari Salam Merdeka yang disampaikan Presiden Soekarno tak lama setelah kemerdekaan Indonesia. Salam Merdeka dipekikkan untuk mengingatkan bahwa kita bangsa merdeka dan tidak mau dijajah lagi.
Salam Pancasila sendiri mulai dikenalkan oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan pada acara kegiatan penguatan Pendidikan Pancasia di Istana Bogor pada 12 Agustus 2017.
Kala itu, turut hadir Presiden Joko Widodo beserta anggota Dewan Pengarah BPIP (saat itu masih bernama Unit Kerja Presiden untuk Pembinaan Ideologi Pancasila atau UKP PIP), seperti Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Prof Ahmad Syafii Maarif, dan Prof Mahfud MD. Mereka turut mempraktikkan Salam Pancasila bersama ratusan mahasiswa yang hadir.
Pihaknya turut mengajak hadirin untuk mempraktikkan Salam Pancasila dengan mengangkat tangan kanan di atas pundak dan berjarak sejengkal dari dahi kanan dengan jari-jari rapat. Menrurutnya, gerakan tersebut harus sedikit menghentak lalu menyeru dengan lantang Salam Pancasila.
Dia bahkan menegaskan bahwa Salam Pancasila bukan untuk menggantikan salam keagamaan.
Editor : Rizqa Leony Putri
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Sentimen: positif (88.9%)