Sentimen
Negatif (98%)
11 Jan 2023 : 09.03
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Junta Myanmar Penjarakan 112 Rohingya karena Kabur ke Luar Negeri, Termasuk Anak-anak!

11 Jan 2023 : 09.03 Views 17

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Junta Myanmar Penjarakan 112 Rohingya karena Kabur ke Luar Negeri, Termasuk Anak-anak!

AKURAT.CO  Myanmar, yang saat ini dikuasai oleh junta militer, telah memenjarakan 112 etnis Rohingya. Dari ratusan yang ditangkap, 12 di antara adalah anak-anak.

Orang-orang itu sebelumnya ditangkap karena berusaha meninggalkan negara tersebut, yang kini tercabik karena kudeta.

Pengadilan di Bogale di wilayah Ayeyarwady selatan Myanmar menghukum kelompok minoritas tersebut pada 6 Januari. Hal ini dilaporkan oleh Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah pada Selasa, mengutip polisi setempat.

baca juga:

Grup itu, yang terdiri dari 112 orang Rohingya, ditangkap pada Desember tahun lalu, setelah mereka ditemukan di atas perahu motor. Laporan  itu mengatakan bahwa mereka mencoba kabur tanpa memegang 'dokumen resmi'.

Dari 12 anak yang ditangkap, lima di antaranya masih berusia di bawah usia 13 tahun. Mereka divonis dua tahun, dan anak-anak yang lebih tua dihukum tiga tahun. Anak-anak Rohingya ini mulai dipindahkan ke 'sekolah pelatihan pemuda' pada hari Senin, menurut surat kabar itu.

Sementara itu, semua orang dewasa dipenjara selama lima tahun, tambah media pemerintah Myanmar tersebut.

Rohingya yang sebagian besar Muslim telah ditolak kewarganegaraan dan hak-hak dasar lainnya di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Negara itu mengeklaim bahwa orang-orang Rohingya merupakan 'migran ilegal' yang datang dari Asia Selatan.

Ratusan ribu orang meninggalkan Myanmar ke negara tetangga Bangladesh pada tahun 2017 setelah penumpasan brutal oleh militer yang sekarang menjadi subjek pengadilan genosida internasional.

Banyak dari mereka yang tetap tinggal di Myanmar, tetapi dikurung di kamp-kamp di mana mereka dikenai pembatasan yang ketat terhadap pergerakan. Konsidi ini telah menghambat kemampuan warga Rohingya untuk bekerja, belajar, atau bahkan mendapatkan bantuan medis.

Digambarkan sebagai minoritas paling teraniaya di dunia, orang Rohingya dari kamp-kamp pengungsi di Bangladesh dan Myanmar telah melakukan pelayaran berbahaya, mempertaruhkan nyawa. Demi masa depan yang lebih baik, mereka menempuh perjalanan laut ke Malaysia hingga Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Di negara-negara ini, mereka percaya akan menemukan kehidupan yang lebih baik, Al Jazeera melaporkan.[]

Sentimen: negatif (98.4%)