AKURAT.CO  Setidaknya 29 orang, termasuk 10 tentara, tewas dalam operasi untuk menangkap Ovidio Guzman, putra gembong narkoba Meksiko Joaquin 'El Chapo' Guzman yang kini dipenjara.

Kerusuhan besar-besaran meletus di Meksiko, dengan para anggota kartel nekat melawan militer, memicu baku tembak mematikan antara kedua belah pihak.

Guzman, yang dijuluki 'El Raton' atau 'Si Tikus', ditangkap pada Kamis (5/1) pagi di negara bagian utara Sinaloa, dan diterbangkan ke Mexico City dengan pesawat militer.

baca juga:

Nahas, penangkapan itu dengan segera memicu kekacauan di Meksiko. Anggota Kartel Sinaloa dan rekan mereka mengamuk hebat usai Guzman ditangkap. Mereka memerangi pasukan keamanan, membakar kendaraan, hingga memblokir jalan melintasi negara bagian pantai Pasifik itu.

"Sayangnya, sepuluh anggota militer kehilangan nyawa mereka saat menjalankan tugas," kata Menteri Pertahanan Luis Cresencio Sandoval pada Jumat.

Sandoval menambahkan bahwa 19 'pelanggar hukum', yang diduga anggota kartel juga tewas dalam operasi tersebut. Sebanyak 35 tentara menderita luka tembak. Sementara 21 orang lainnya ditangkap selama operasi tersebut. Menurut Sandoval, tidak ada laporan tentang kematian warga sipil.

Stringer/Reuters

Kekerasan yang terjadi terkonsentrasi di dan sekitar Culiacan, ibu kota Sinaloa, rumah kartel narkoba kuat yang dipimpin raja narkoba Meksiko El Chapo. Ia ditangkap pada tahun 2016, dan diekstradisi ke Amerika Serikat setahun setelahnya. Sejak itu, Guzman yang kepalanya dihadiahi USD 5 juta (Rp78 miliar), telah diduga membantu menjalankan operasi kartel ayahnya.

Pria 32 tahun itu ditangkap usai anggota intelijen bekerja selama enam bulan untuk melacaknya. Kata pemerintah, Guzman kini ditahan di penjara federal dengan keamanan maksimum.

Bagaimanapun,  penangkapan Guzman tidak mudah. Sandoval menggambarkan anggota Kartel Sinaloa yang sampai nekat menyerang pesawat. Pesawat penumpang yang baru saja lepas landas dari bandara Culiacan dan dua pesawat angkatan udara menjadi target, dihantam para anggota kartel yang melancarkan serangan untuk menyelamatkan Guzman.