Gresik (beritajatim.com)- Kendati pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masih dua tahun lagi. Namun, kontestan siapa yang maju menjadi R1 terus bermunculan. Kali ini, dukungan muncul dari kalangan bawah, yakni berasal dari petani Gresik. Mereka mendeklarasikan dukungannya terhadap Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab dipanggil Gus Muhaimin.

Dukungan Gus Muhaimin ini datang dari kalangan kaum tani tepatnya di Desa Kedunganyar, Kecamatan Wringinanom. Para petani optimis Gus Muhaimin bisa terpilih menjadi Presiden di Tahun 2024. Sambil membentangkan spanduk di sawah, petani asal Gresik itu nampak bersemangat.

“Spotanitas. Tanpa ada pemberitahuan. Semuanya datang ke sawah seperti biasanya. Ada yang masih memberikan pupuk tanaman, melakukan irigasi, semprot tumbuhan semuanya datang. Kemudian bersama-sama melakukan deklarasi,” ujar Samad, salah petani di lokasi, Sabtu (29/1/2022).

Pria berusia 57 tahun itu memimpin deklarasi dukungan. Dengan nada semangat dan gigih, para petani yang berjumlah sekitar 60 mengikuti pembacaan teks deklarasi dukungan. Samad yakin Gus Muhaimin yang merupakan Ketum PKB adalah sosok pribadi religius. Yang memang berangkat dari dunia santri dan peduli kepada masyarakat.

“Khususnya kepada petani seperti kami, sangat mempunyai harapan penuh, kami juga sudah sejak lama kenal. Sosok Gus Muhaimin tidak asing bahi kami,” ungkapnya.

Menurutnya, Gus Muhaimin tidak hanya milik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namun milik masyarakat bersama khususnya masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) serta idola para petani di Desa Kedunganyar. “Kami mempunyai harapan lebih kepada Gus Muhaimin khusunya untuk sektor pertanian yang kian carut marut. Pertanian belum bisa membawa taraf kesejahteraan bagi kehidupan petani,” kata Samad.

Senada juga dikatakan oleh Suharyoko. Dirinya bersama petani lainnya di Desa Kedunganyar berharap kedepan Gus Muhaimin bisa meningkatkan kesejahteraan taraf kehidupan petani. Mulai dari pendistribusian pupuk, irigasi, dan mengendalikan pasar pasca petani panen.

“Selama ini petani terkesan diculno ae (dibiarkan liar saja) mulai dari pendistribusian pupuk tidak merata, dan pasca panen tidak ada yang mengatur harga. Sehingga para tengkulak pun main sendiri. Mudah-mudahan Gus Muhaimin bisa mendengar permasalahan yang dihadapi petani,” tandasny. [dny/suf]