Sentimen
Negatif (100%)
6 Jan 2023 : 22.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang

Tokoh Terkait
Pangeran Harry

Pangeran Harry

Pangeran Harry Akui Pernah Bunuh 25 Orang, Tak Bangga tapi juga Tak Malu

6 Jan 2023 : 22.12 Views 37

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Pangeran Harry Akui Pernah Bunuh 25 Orang, Tak Bangga tapi juga Tak Malu

AKURAT.CO Pangeran Harry mengakui telah membunuh 25 orang selama bertugas sebagai pilot helikopter Apache di Afganistan, menurut laporan Daily Telegraph yang mengutip autobiografinya yang akan segera terbit.

Dilansir dari AFP, Duke of Sussex menjalani 2 kali masa tugas melawan Taliban. Pertama, ia menjadi pengontrol serbuan udara pada 2007-2008, kemudian menerbangkan helikopter serang pada 2012-2013.

Dalam buku berjudul Spare yang akan terbit pekan depan, ia mengaku telah menjalankan 6 misi sebagai pilot. Tugas ini membuatnya merenggut nyawa manusia.

baca juga:

Pria 38 tahun itu mengaku tak bangga, tetapi juga tak malu melakukannya. Menurutnya, membunuh target itu seperti mengeluarkan 'bidak catur' dari papan.

Pangeran Harry bertugas selama 10 tahun di Angkatan Bersenjata Inggris, hingga naik pangkat menjadi kapten. Masa tugasnya di militer pun disebutnya sebagai tahun-tahun yang menempanya.

Masa tugas pertama berlangsung dengan pembungkaman berita yang ketat demi alasan keamanan. Kebijakan ini juga disetujui oleh media Inggris. Ia pun terpaksa pulang ketika ada media asing yang melanggar larangan tersebut.

Pangeran Harry tak pernah blak-blakan membahas berapa banyak anggota Taliban yang dibunuhnya. Padahal, dengan kamera video yang dipasang di moncong helikopter Apache, ia dapat menilai misinya sekaligus memastikan berapa banyak jiwa yang telah dibunuhnya.

"Jumlahnya 25. Angka ini tak membuat saya puas, tetapi juga tak membuat saya malu," tulisnya.

Ia membenarkan tindakannya karena ingat akan serangan 9/11 di Amerika Serikat, begitu juga setelah bertemu keluarga korban.

"Mereka yang bertanggung jawab dan pengikutnya adalah musuh kemanusiaan. Melawan mereka menjadi aksi balas dendam atas kejahatan terhadap kemanusiaan," tambahnya.

Sejak itu, Pangeran Harry menyuarakan keprihatinan soal keamanannya, bukan hanya karena status bangsawannya, tetapi juga saat melawan ekstremis.

Buku autobiografi Harry berjudul Spare itu bocor sebelum terbit setelah yang versi Spanyol keliru dijual di toko buku. The Telegraph pun berhasil mendapatkannya pada Kamis (5/1) sebelum sisanya ditarik. []

Sentimen: negatif (100%)