LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Fakta baru terungkap berkat kejujuran Bharada E, Richard mengungkap Ferdy Sambo sempat meminjam tangan kiri Brigadir J yang sudah tak bernyawa untuk menembak dinding rumah yang berlokasi di Duren Tiga.

Pernyataan tersebut disampaikan Bharada E saat memberikan kesaksian sebagai terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada kamis 5 Desember 2023.

Pernyataan tersebut bermula saat jaksa penuntut umum bertanya kepada Bharada E, apakah Brigadir J seseorang yang kidal.

Baca Juga: Bharada E Dicecar Hakim di Hadapan Ayah dan Ibunya, Skenario Ferdy Sambo Disampaikan Berulang-ulang

“Saudara kan akrab dengan Yosua, saudara tahu kebiasaan dia, apakah Yosua kidal?” tanya Yosua.

“Tidak, kanan,” jawab Richard.

Kemudian jaksa mempertegas kembali apakah Ferdy Sambo sempat memakai tangan kiri Brigadir J untuk menembak dinding rumah di Duren Tiga dengan menggunakan senjata api jenis HS-9 yang merupakan milik Yosua.

Ferdy Sambo melakukan hal tersebut agar seolah-olah terjadi baku tembak antara Brigadir J dengan Eliezer.

Baca Juga: Bantah Putri Candarawathi 'Bisu' Tak Tahu Rencana Penembakan, Bharada E: Ada, Putri Candarawathi disitu

“Pada waktu saudara melihat posisi Pak Ferdy Sambo yang menembakan ke arah TV itu di sebelah mananya korban?" tanya jaksa lagi.

“Maksudnya bagaimana Bapak?" tanya Richard menegaskan.

“Ini kan korban tertelungkup pada waktu dipegangkan (senjata api)," ujar Jaksa.

“Tangan kiri, Bapak,” kata dia.

“Dan diletakan di mana?" tanya jaksa lagi.

Baca Juga: Putri Candrawati Pura-pura Tak Tahu Skenario Ferdy Sambo soal Tembak Brigadir J, Bharada E Beberkan Ini!

Kemudian Ferdy Sambo meletakkan senjata api tersebut di sebelah kiri tangan Yosua yang sudah tewas.

“Di samping kiri,” jawab Richard.

“Di dekat tangga?” tanya jaksa.

“Di dekat tangan,” jawab Richard

“Makanya tadi saya tanyakan apakah korban kidak?" ucap jaksa.

“Tidak,” jawab Richard.

Baca Juga: Satpam Pukul Pengunjung Masjid Al Jabbar, Satpol PP Minta OPD Kirim Satpam Humanis

Berdasarkan kesaksian Bharada E tersebut terungkap bahwa Ferdy Sambo memang telah merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J dan menyusun kronologi palsu untuk menyelamatkannya dari jerat hukuman mati.***