Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Magelang
Kasus: kekerasan seksual, pelecehan seksual
Tokoh Terkait

Newstagar
Konten Iklan Rabbani Soal Hubungan Pelecehan Seksual dan Pakaian Dituntut agar Dihapus dan Segera Minta Maaf
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Akun instagram Rabbani @rabbaniprofesorkerudung mengunggah konten iklan tentang hubungan pakaian dan pelecehan seksual pada 25 Desember 2022.
Unggahan Rabbani soal hubungan pakaian dan pelecehan seksual tersebut mendapatkan banyak tanggapan negatif di kolom komentar Instagram. Tidak sedikit netizen yang menyarankan agar konten tersebut dihapus.
Hingga hari ini, Selasa, 3 Januari 2023, salah satu konten instagram Rabbani tersebut masih berada di feed IG dan masih mendapat komentar.
Baca Juga: Oknum Camat di Kota Bandung Lakukan Pelecehan Seksual, Wali Kota: Sanksi Sudah Diberikan
Per pukul 21.20 WIB, unggahan tersebut disukai 3.559 akun dan sudah dikomentari 3.602 kali.
Terkait hal tersebut, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks) menuntut agar Rabbani segera meminta maaf dan menghapus konten iklan tersebut.
Tangkapan layar tuntutan dari Kompaks agar konten iklan Rabbani soal hubungan pelecehan seksual dan pakaian dihapus dan Rabbani diminta segera minta maaf. (Instagram)
Tuntutan tersebut diunggah oleh sejumlah akun.
Baca Juga: Terbongkar! Ferdy Sambo Ternyata Berkali-kali Sebut Pelecehan pada Putri Candrawati di Magelang Cuma Ilusi
"Pertanyaan di bagian awal konten video brand pakaian Rabbani (@rabbaniprofesorkerudung) terdengar aneh. Memangnya siapa lagi yang salah atas sebuah tindak kriminal selain pelakunya sendiri?" tulis Kompaks.
Dituliskan bahwa sikap Rabbani seakan menyalahkan pakaian korban.
"Karena itu, wanita seharusnya mengenakan pakaian tertutup yang tidak memberikan kesempatan untuk pria berpikiran jorok," demikian kata narator dalam konten tersebut.
"Pernyataan tersebut tentu saja tidak sejalan dengan QS al-Mu'minun (23:5) di mana laki-laki dan perempuan menurut al-Qur;an masing-masing wajib menjaga diri dari nafsu seksual," tulis Kompaks.
Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual yang Terjadi pada Putri Candrawati Tak Bisa Dijadikan Motif, Ini Sebabnya
Kompaks juga menyampaikan hasil survei Koalisi Ruang Publik Aman tahun 2019, yang menunjukkan bahwa mayoritas korban pelecehan seksual tidak mengenakan baju terbuka, melainkan memakai celana/rok panjang (18%), hijab (17%), dan baju lengan panjang (16%). Survei tersebut dikutip dari ruangaman.org.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa pakaian yang dikenakan bukanlah faktor determinan seseorang menjadi korban kekerasan seksual dan sekaligus tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan seksual.
Untuk mengaksesnya lebih lengkap, Anda dapat mengeklik tautan di akhir artikel ini.
Atas hal tersebut, Kompaks menegaskan 4 hal:
Baca Juga: Viral Video Pelaku Pelecehan Seksual di Universitas Gunadarma Ditelanjangi hingga Dicekoki Air Kencing
Pertama, pihaknya mendorong agar Rabbani segera minta maaf dan menghapus konten iklan tersebut serta tidak lagi membuat konten iklan yang menyalahkan korban atau menyudutkan perempuan, sebelum adanya boikot produk Rabbani.
Kedua, pihaknya mendorong agar Rabbani melakukan aktivitas periklanan yang sesuai dengan etika dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Ketiga, pihaknya mendorong agar Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat melakukan pengawasan lebih lanjut terkait aktivitas periklanan yang melanggar etika dan mencederai kelompok identitas tertentu, dalam konteks ini adalah korban kekerasan seksual.
Keempat, pihaknya mendorong agar pemerintah daerah dapat memberikan pengawasan lebih lanjut terkait aktivitas periklanan melalui reklame yang dilakukan oleh Rabbani dalam mempromosikan produk.
Baca Juga: Tips Terhindar dari Pelecehan Seksual di Tempat Umum, Lakukan Hal Ini Jika Kamu Melihat Kejadian
Dalam unggahan Rabbani yang viral tersebut, dituliskan caption video seperti berikut ini:
Akhir-Akhir ini sedang ramai berita tentang pelecehan seksual seolah sudah menjadi pemandangan biasa.
Namun apakah ada hubunganya pakaian dengan pelecehan seksual?
Ketika Perempuan berpakaian serba minim jika terjadi pelecehan siapakah yang salah? Apakah wanita yang salah karena berpakian terbuka dan mengundang seorang pria punya niat dan berpikiran jorok, Atau pria nya saja yang punya pikiran jorok jika melihat wanita berpakian terbuka?
Baca Juga: Siswi SMK Bandung Diduga Alami Pelecehan Di Angkot, Videonya Sampai Viral di Medsos, Ini Kata Polisi
Jadi menurut rabbaners, apakah pria yang salah atau wanitanya yang bodoh?
Yuk. Sharing pendapatnya di kolom komentar!!
Tautan Kompaks yang menuntut agar Rabbani segera meminta maaf dan menghapus konten iklan. Klik di sini.
Sentimen: negatif (100%)