Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Benarkah Angka Kematian Akibat Covid 19 Masih Tinggi?
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menurut data per Selasa, 27 Desember 2022, terjadi penambahan kasus dibandingkan data pada hari Senin sebelumnya. Sebanyak 803 kasus terkonfirmasi dari angka 468 pada Senin menurut data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
"Penambahan ini membuat total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.717.395 orang," tulis data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Selain penambahan kasus, kasus sembuh juga mengalami kenaikan. Dari data Selasa itu sebanyak 1.692 pasien dinyatakan sembuh dari covid-19. Adapun pasien meninggal bertambah jadi sembilan pasien.
Lalu, kasus aktifnya berkurang hingga 898 yang tersebar di 34 Provinsi dan 510 Kabupaten/Kota. Pemerintah Indonesia saat ini sedang membahas tentang pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah dimulai sejak 2021 lalu.
Namun, lebih lanjut hal ini belum dikonfirmasi dan masih menunggu pembahasan lebih lanjut. Sebelumnya Presiden RI telah memberikan sinyal akan mencabut PPKM di akhir tahun ini.
Mengingat pandemi ini adalah masalah dunia, tentu bukan hanya Indonesia yang memiliki aturan tersendiri, namun secara global untuk seluruh dunia.
Sebagai contoh, Prof. dr. Zubairi Djoerban menggambarkan situasi covid di Tiongkok. Bisa dikatakan angka kematian akibat kasus covid di negara tersebut sudah berkurang. Telah terjadi perubahan.
Perubahan yang dimaksud adalah pasien yang meninggal akibat paparan virus Covid-19 hanya pada pasien dengan penyakit berat seperti radang paru, pneumonia dan gagal napas. Adapun pasien terpapar virus, namun mengalami stroke atau gagal ginjal, penyebab kematiannya bukan karena covid itu sendiri.
"Di Tiongkok saat ini ada perubahan. Yang disebut meninggal akibat Covid-19 itu hanya yang ada radang paru, pneumonia, dan gagal napas. Kalau pasien Covid-19 meninggal karena stroke atau gagal ginjal, itu bukan meninggal akibat Covid-19," Tulis Zubairi.
Namun, di sisi lain Zubairi menduga jika kemungkinan Tiongkok sedang membangun citra baru.Menurutnya, bisa saja negara tersebut ingin mengurangi pandangan buruk di mata dunia tentang virus ini.
"Mungkin Tiongkok tidak mau juga profilnya buruk di mata dunia. Mungkin ya. Terima kasih." Tutupnya. (Elva/Fajar)
Sentimen: negatif (100%)