Wanita Afghanistan Dilarang Ikut LSM, PBB Temui Taliban
Krjogja.com
Jenis Media: News

perempuan Afghanistan menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan Korea Selatan, di Kabul, Selasa (10/5/2022). Taliban pada Sabtu pekan lalu memerintahkan semua perempuan Afghanistan menutupi seluruh tubuhnya atau me
Krjogja.com - KABUL - Penjabat kepala misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Afghanistan melakukan pertemuan dengan pihak Taliban. Perwakilan PBB ini mengatakan kepada penjabat menteri ekonomi pemerintahan Taliban untuk membatalkan keputusan melarang perempuan bekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM) selama pertemuan.
"Jutaan warga Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan dan menghilangkan hambatan sangat penting," kata pihak UNAMA dalam pernyataan itu, seperti dikutip dari NST.com.my, Selasa (27/12/2022).
Ia menambahkan bahwa penjabat kepala UNAMA dan koordinator kemanusiaan Ramiz Alakbarov telah bertemu dengan menteri ekonomi Mohammad Hanif.
Kementerian Hanif pada Sabtu kemarin juga memerintahkan semua organisasi non-pemerintah (LSM) lokal dan asing untuk tidak membiarkan staf perempuan bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut. Perintah tersebut tidak berlaku langsung untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi banyak dari programnya dilaksanakan oleh LSM yang berkaitan pada perintah tersebut.
Beberapa kelompok bantuan asing mengumumkan bahwa mereka menangguhkan operasional di Afghanistan setelah Taliban memerintahkan semua LSM untuk menghentikan staf perempuan bekerja. Pengumuman mereka memicu peringatan dari pejabat internasional dan dari LSM bahwa bantuan kemanusiaan akan sangat menderita atas kebijakan Taliban.
"Kami tidak dapat secara efektif menjangkau anak-anak, perempuan dan laki-laki yang sangat membutuhkan di Afghanistan tanpa staf perempuan," kata Save the Children, Dewan Pengungsi Norwegia dan CARE dalam pernyataan bersama, dikutip dari NST.com.my.
"Sementara kami mendapatkan kejelasan tentang pengumuman ini, kami menangguhkan program tersebut, menuntut laki-laki dan perempuan dapat melanjutkan bantuan penyelamatan secara setara di Afghanistan."
Sentimen: negatif (66.7%)