Sentimen
Negatif (97%)
28 Des 2022 : 01.56
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Jiwa Korsa Ferdy Sambo Dan Richard Eliezer Menyimpang

28 Des 2022 : 01.56 Views 10

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Jiwa Korsa Ferdy Sambo Dan Richard Eliezer Menyimpang

AKURAT.CO Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri mengatakan bahwa jiwa korsa milik Richard Eliezer dan Ferdy Sambo sebagai anggota kepolisian telah menyimpang.

Menurut dia, jiwa korsa merupakan sumber stamina, energi dan eksistensi bagi setiap personel polisi. Jiwa tersebut mesti diwujudkan dalam perilaku mereka.

"Ketika kita menyoroti Richard atau Sambo kita tidak bisa abai terhadap jiwa korsa ini termasuk dengan jiwa korsa yang menyimpang yang mereka lakukan," ujar Reza Indragiri saat memberikan keterangan di PN Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).

baca juga:

Dia mengatakan, jiwa korsa dimanifestasikan dalam perilaku setia kawan. Mereka menggunakan kosa kata yang sama, cara berpikir yang sama dan menunjukkan ketaatan, menunjukkan kepatuhan, ketundukan dan keseragaman.

"Itulah jiwa korsa yang harus dimiliki insan kepolisian," kata Reza Indragiri.

Dia menyebut jiwa korsa yang muncul dalam bentuk menyimpang atau sering disebut kode senyap. Kode senyap itu seperti menutup-nutupi penyimpangan atau tidak mengoreksi siapapun yang memberi perintah.

"Berdasarkan studi, ada tempo-tempo jiwa korsa yang muncul dalam bentuk yang menyimpang inilah yang disebut Prof Farid Muhammad sebagai subkultur yang menyimpang yaitu kode senyap atau code of silence," jelasnya.

"Kode senyap adalah istilah untuk menunjuk bahwa jiwa korsa sekali lagi tempo-tempo termanifestasikan dalam bentuk penyimpangan misalnya menutup-nutupi penyimpangan sejawat, ketaatan, kepatuhan atau tidak memberi koreksi kepada siapa pun yang sudah memberi perintah. Itu contoh jiwa korsa yang menyimpang," papar Reza Indragiri.

Tidak hanya pada kasus pembunuhan brigadir J, hal tersebut masih banyak terjadi di tubuh kepolisian.

"Code of silent berdasarkan riset terjadi atau menjadi fenomena banyak di kepolisian," katanya.

Reza Indragiri mengatakan, perilaku jahat yang dilakukan oleh seseorang berhubungan dengan tiga dimensi yaitu dimensi makro, mikro dan meso. Dia menjelaskan bahwa dimensi makro berkaitan dengan lingkungan sosial, organisasi, perusahaan atau kelompok tempat bernaungnya individu tersebut.

Sementara, dimensi mikro berhubungan dengan sisi kepribadian spesifik yang ada pada diri individu yang bersangkutan. Kemudian untuk dimensi miso berkaitan dengan interaksi antara satu individu dengan individu yang lain.

Sentimen: negatif (97.7%)