Sidoarjo (beritajatim.com) – Setelah beredar video soal adanya 15 kecamatan yang terindikasi terafiliasi paham radikalisme, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) memberikan klarifikasi.

Menurutnya, pernyataan yang ia sampaikan sebelumnya merupakan hasil kajian ilmiah terkait radikalisme di Sidoarjo. Ia berdalih, pernyataan yang disampaikan itu bertujuan mengajak seluruh warga Sidoarjo mawas diri.

Diharapkan melalui momentum ini agar semua tidak apatis, baik NU maupun Muhammadiyah dan sebagainya untuk mengisi pos-pos, masjid-masjid di kampus maupun perumahan yang selama ini lepas sehingga memungkinkan akan diisi orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

“Mari kita isi pos-pos dan masjid-masjid yang ada agar tidak diisi oleh kelompok-kelompok radikalisme,” ajaknya dalam video klarifikasi yang beredar Kamis (11/2/2022).

Di pada bagian akhir kalimatnya, Gus Muhdlor juga mengajak semua stakeholder di Kota Delta untuk menyatupadukan paradigma untuk mencintai Sidoarjo dan menciptakan suasana yang nyaman dan aman. “Mari bersama-sama tetap bersatu padu menjaga Sidoarjo dan terus mencintai NKRI,” pungkasnya. (isa/kun)