Sentimen
Negatif (99%)
24 Des 2022 : 00.28

Perempuan Afghanistan Lakukan Aksi Protes Larangan Kuliah, Lima Ditangkap Aparat Taliban

24 Des 2022 : 00.28 Views 34

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Perempuan Afghanistan Lakukan Aksi Protes Larangan Kuliah, Lima Ditangkap Aparat Taliban


Unjuk rasa berlangsung di Kabul dengan iring-iringan memenuhi beberapa ruas jalan.  Imbas dari aksi tersebut, Taliban  menangkap lima pengunjuk rasa yang semuanya adalah perempuan serta dan juga tiga orang wartawan.
Aksi protes telah meluas di beberapa daerah stelah Taliban mengumumkan larangan kuliah. Banyak perempuan Afghanistan yang berbaris melalui jalan-jalan di Kabul, sambil mengangkat spanduk dengan meneriakkan slogan-slogan yang menentang aturan Taliban tersebut. Seperti dimuat BBC, seorang wanita yang ikut dalam aksi mengaku dipukuli dan beberapa ditangkap oleh petugas wanita Taliban yang berada di tengah-tengah para demonstran.

Taliban telah mengerahkan personel keamanan dengan jumlah yang besar di Universitas Kabul untuk membubarkan para demonstran dengan cara-cara yang kasar.

"Ada terlalu banyak anggota perempuan Taliban di antara kami," kata demonstran perempuan kepada BBC yang dimuat Jumat (23/12).

"Mereka memukuli beberapa gadis kami dan menangkap beberapa lainnya. Mereka hendak membawa saya juga, tapi saya berhasil melarikan diri. Tapi saya dipukuli dengan kejam," tambah perempuan tersebut.

Setelah mengeluarkan larangan bagi anak perempuan di sekolah menengah untuk masuk sekolah, kini Taliban juga melarang para mahasiswi untuk menduduki kursi perkuliahannya. Salah seorang mahasiswi di Universitas Kabul pun mengaku kepada BBC bahwa kini mimpi dan masa depannya telah hancur karena Taliban.

"Mereka telah menghancurkan satu-satunya jembatan yang dapat menghubungkan saya dengan masa depan saya," kata seorang mahasiswa yang tidak disebutkan namanya.

Sebagai aksi solidaritas, beberapa pria di Afghanistan pun ikut melakukan sejumlah pembangkangan sipil. Sekitar 50 profesor universitas pria di lembaga publik dan swasta kini diketahui telah mengundurkan diri dari jabatan mereka, sementara beberapa mahasiswa pria dilaporkan menolak untuk mengikuti ujian.

Sentimen: negatif (99.6%)