Sentimen
Negatif (80%)
23 Des 2022 : 19.20
Informasi Tambahan

Event: Hari Ibu

Kab/Kota: Yogyakarta, Tegal

Tokoh Terkait

Cerita Anies Baswedan Kenang Nenek sebagai Pegiat Pergerakan Perempuan Zaman sebelum Kemerdekaan

23 Des 2022 : 19.20 Views 12

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Cerita Anies Baswedan Kenang Nenek sebagai Pegiat Pergerakan Perempuan Zaman sebelum Kemerdekaan

JAKARTA, iNews.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperingati Hari Ibu yang jatuh, Kamis (22/12/2022) dengan mengenang sosok nenek. Barkah, nama sang nenek, merupakan seorang pegiat pergerakan perempuan sejak sebelum kemerdekaan.

"Setiap Hari Ibu diperingati maka selalu juga teringat pada Nenek. Barkah namanya. Lahir dan besar di Tegal, Jawa Tengah, seorang pegiat pergerakan perempuan sejak pra-kemerdekaan. Beliau adalah salah satu peserta Kongres Perempuan di Jogja, Desember 1928," kata Anies dalam laman Instagram @aniesbaswedan dikutip, Kamis 22 Desember 2022.

"Menjelang Kongres, beliau berangkat sebagai utusan dari Tegal, bersama para pegiat perempuan lainnya. Mereka sudah siap dengan tiket kereta ke Jogja. Saat tiba di Stasiun Tegal, mereka dihalau dan dilarang naik kereta. Petugas-petugas Belanda saat itu mencegah para perempuan-perempuan utusan untuk bisa berangkat ke Kongres Perempuan itu," ujar Anies.

Anies menceritakan pejuang perempuan tidak menyerah dan kembali pulang ke rumah melainkan melawan. Bahkan para pejuang perempuan mengadang kereta yang hendak melaju hingga membuat gempar.

"Perempuan-perempuan itu tidak menyerah dan tidak pulang ke rumah. Mereka melawan. Mereka menantang. Setelah berdebat dan tak juga tembus. Tahukah apa yang mereka lakukan? Para perempuan itu menuju ke depan lokomotif kereta yang sudah siap jalan. Mereka semua berbaring di atas rel kereta, berjejer para perempuan itu memaparkan badan," papar Anies.

Dia menyebut nenek bersama kawan-kawan seperjuangannya rela berkorban nyawa untuk bisa memperjuangkan kesetaraan antara pria dan perempuan. Akhirnya, sang nenek berhasil berangkat kongres ke Yogyakarta.

"Semua itu dituturkan Nenek saat itu dengan penuh semangat. Tiap Hari Ibu diperingati, beliau selalu teringat masa-masa perjuangan itu," ucap Anies.

Anies Baswedan unggah foto bersama sang nenek di media sosialnya (Foto: Ist)

Dia menyebut sang nenek dikaruniai umur panjang meski harus duduk di kursi roda dan wafat di usia 93 tahun. Menurutnya,  sang nenek terlihat punya semangat seperti anak muda meski tubuh sudah tua.

"Nenek tetap baca koran tiap hari, mengikuti perkembangan dan tetap ajak diskusi siapa pun yang berkunjung hingga menjelang wafat di usia 93 tahun," ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Mendikbud itu memaknai hari ibu tidak hanya untuk mengingat seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan. Melainkan mengingat juga pergerakan kaum perempuan menuju kemerdekaan.

"Hari Ibu di Indonesia, bukan hanya untuk mengingat 'ibu' yang melahirkan dan membesarkan kita tapi juga mengingat pergerakan kaum perempuan menuju memerdekaan serta kemajuan bangsa," tuturnya.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

:

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:



Sentimen: negatif (80%)