Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Brebes, Magelang
Kasus: pembunuhan, penembakan
Tokoh Terkait
Ahli Psikologi Sebut Ferdy Sambo Orangnya Baik, Patuh, Kecerdasan di Atas Rata-rata. Tapi ...
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Sidang kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Rabu (21/12/2022) pagi.
Agenda sidang hari ini adalah mendengarkan keterangan saksi ahli atas lima terdakwa, yakni, Ferdy Sambo, Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal dan Putri Candrawati.
Salah satu saksi ahli yang didatangkan ke ruang sidang adalah ahli Psikologi Forensik, Reni Kusumowardhani yang merupakan Ketua Umum Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia).
Baca Juga: Ferdy Sambo Ternyata Sosok yang Kurang Percaya Diri, Emosinya Tak Terkontrol Jika Kehormatannya Diganggu
Dalam keterangannya, Reni yang telah memeriksa 30 orang saksi dan terdakwa yang terlibat dalam kasus ini mengungkapkan hasil tes psikologi dari kelima terdakwa.
“Dimulai dari siapa Bapak?” tanya Reni pada Jaksa Penuntut Umum (JPU).
“Mungkin dari terdakwa Ferdy Sambo,” Jawab JPU.
Reni kemudian menjelaskan hasil tes psikologi dari Ferdy Sambo sambil membaca dokumen catatan hasil tes yang dibawanya pada ruang sidang.
Baca Juga: Ekspresi Lesu Ferdy Sambo Lihat Putri Candrawati dan Kuat Maruf Terciduk Masuk Lift Bareng
“Bapak Ferdy Sambo memiliki kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan abstraksi, imajinasi dan kreativitasnya sangat baik,” kata Reni mengawali.
“Pola kerjanya tekun, motivasi berprestasinya tinggi untuk mencapai target yang melebihi dari target yang diberikan kepadanya” lanjutnya.
Selain ketekunan, kecerdasan dan kreativitas tinggi, sifat positif lain yang dimiliki oleh Ferdy Sambo adalah sosok figur yang baik dan patuh terhadap aturan norma dalam kehidupan sosialnya sehari-hari.
Namun, di sisi lain, menurut Reni, Sambo memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah kurangnya rasa percaya diri ketika membuat keputusan-keputusan besar.
Baca Juga: Meski Ahli Sebut Tak Ada Motif Pemerkosaan, Sambo Bersikukuh Istrinya Dilecehkan: Tak Mungkin Saya Bohong
“Pada dasarnya Bapak Ferdy Sambo ini merupakan individu yang kurang percaya diri dan membutuhkan dukungan orang lain di dalam bertindak dan mengambil keputusan terutama untuk hal-hal yang besar,” kata Reni.
Kekurangan lain yang dimiliki mantan Kapolres Brebes ini adalah emosinya yang tidak terkontrol dan tidak berpikir panjang ketika harga dirinya terganggu.
“Harga dirinya itu terganggu apabila kehormatannya itu terganggu dan kemudian dapat menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak dapat berpikir panjang terhadap tindakan yang dilakukan,” Reni menjelaskan.
Sifat inilah yang diduga menjadi penyebab kenapa sang mantan Jenderal tega melakukan rencana penembakan terhadap Brigadir J begitu Putri Candrawati memberitahu dirinya bahwa Yosua melakukan pelecehan terhadap istrinya ketika di Magelang.
Baca Juga: Terbongkar Isi Chat WA Bharada E dan Ferdy Sambo, Sebut Nama Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Ada Apa?
Seperti diketahui bersama, Brigadir Yosua Hutabarat tewas ditembak pada 8 Juli 2022 oleh Richard Eliezer alias Bharada E diduga atas perintah Ferdy Sambo.
Sampai saat ini ada lima orang tersangka utama yang diduga melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 KUHP. Diantaranya adalah Ferdy Sambo, Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal dan Putri Candrawati. ***
Sentimen: positif (49.6%)