PIKIRAN RAKYAT – Ahli Forensik dan Medikolegal, Dokter Farah Primadani mengungkapkan ada dua tembakan yang fatal hingga menewaskan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

“Berdasarkan keilmuan saluran luka atau lintasan anak peluru dari kepala bagian kepala bagian belakang itu, menembus rongga kepala mengenai tulang tengkorak, kemudian mengenai otak, kemudian keluar pada atap tulang tengkorak, dan keluar di daerah hidung,” kata Farah, dilansir Pikiran-rakyat.com dari PMJ News.

Farah mengatakan bahwa tembakan yang masuk ke dada bagian kanan juga mengenai tulang iga ketiga dan keempat bagian depan, serta menembus bagian dada dan merobek organ paru Brigadir J.

Menurut Farah, anak peluru tersebut ditemukan bersarang pada iga kedelapan kanan belakang.

Baca Juga: Polri Selidiki Insiden Anjloknya Kereta Teknis Proyek KCJB, Tim Labfor dan Inafis Ikut Diturunkan

Selain dua tembakan fatal tersebut, Farah menjelaskan lintasan peluru lainnya yang ada di tubuh Brigadir J.

Farah memaparkan pada bagian bibir bagian bawah sisi kiri terdapat luka tembak yang mengarah masuk ke rahang bawah sisi kanan sehingga mematahkan tulang rahang di leher sisi kanan.

“Kemudian di puncak bahu kanan sebagian luka tembak masuk itu kami telusuri lintasan anak pelurunya pada lengan atas kanan sisi luar,” katanya.

Baca Juga: Zinadine Zidane Akan Buat Benzema Kembali dari Pensiun

Adapun luka tembak yang masuk di pergelangan tangan kiri sisi belakang dan keluar di bagian depan pergelangan tangan kiri.

Kemudian luka tembakan yang masuk di kelopak bawah mata kanan.

“Kemudian luka tembak masuk pada kelopak bawah mata kanan sisi luar, dia keluar di bagian dalam dari kelopak bawah mata kanan,” ucap Farah.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Hakim MA Edy Wibowo Diduga Terima Suap Rp3,7 Miliar

Pada bagian terakhir yang dijelaskan oleh Farah adalah bagian jari manis Brigadir J, dimana terdapat luka tembak masuk pada jari manis tangan sebelah kiri yang masuk dari sisi dalam keluar dari sisi keluarnya.

Selain Farah yang dihadirkan dalam persidangan kelima terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J yang terjadi pada 8 Juli 2022 di kediaman dinas Ferdy Sambo yang berlokasi di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Adapun empat orang ahli yang dijadikan sebagai saksi, di antaranya adalah Muhammad Mustofa (Ahli Kriminologi), Ade Firmansyah S (Ahli Forensik & Medikolegal), Eko Wahyu B (Ahli Inafis), dan Adi Setya (Ahli Digital Forensik).***