Sentimen
Persaingan Meluas ke Bidang Ruang Angkasa, China Sebut AS Mulai Tidak Percaya Diri
Rmol.id
Jenis Media: Nasional

Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia, Nelson menuduh China sebagai salah satu dari sedikit negara yang tidak akan bermitra dengan AS dan sangat tertutup dalam hal program ruang angkasa.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa AS akan mengalahkan China dalam hal pengiriman pesawat antariksa berawak ke bulan.
Pernyataan tersebut dikecam oleh para ahli China sebagai cerminan dari kurangnya kepercayaan diri dan mentalitas Perang Dingin yang sempit dan berbahaya di AS.
"Hype baru Nelson tentang teori ancaman penerbangan China sebenarnya adalah kiasan NASA yang umum, memutar alasan eksternal untuk memacu Kongres AS untuk mengeluarkan lebih banyak anggaran terkait," kata Song Zhongping, seorang analis ruang angkasa dan komentator TV, seperti dikutip dari Global Times, Senin (12/12).
"China tidak pernah mengatakan bertujuan untuk terlibat dalam apa yang disebut perlombaan ruang angkasa dengan AS," katanya, mencatat bahwa perlombaan masa lalu dengan Uni Soviet dan pola pikir Perang Dingin menjebak AS.
Para ahli mencatat, menyerang program ruang angkasa China secara terbuka telah menjadi hal yang biasa bagi NASA dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan September, Nelson menuduh China kurang transparan atas berbagai masalah. Berlanjut ke Juli, kepala NASA secara terang-terangan mengklaim bahwa China sedang mencoba menduduki bulan. Sementara bulan Mei, dia mengatakan bahwa China mencuri teknologi ruang angkasa AS.
"Tuduhan yang dilontarkan oleh NASA ini tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan," kata Song.
"China selalu bersikap kooperatif dan terbuka di sektor ruang angkasa," ujarnya.
Pada tahun 2011, Kongres AS mengesahkan Amandemen Serigala, sebuah undang-undang yang melarang NASA untuk bekerja sama dengan China dan organisasi yang berafiliasi dengan China.
“Sekarang China telah pindah ke eselon teratas negara penjelajah ruang angkasa dengan inovasinya sendiri, AS mulai semakin khawatir,” kata Song.
“Negara menyadari bahwa momentum China akan menjadi kuat dan bahkan tidak terbatas, yang perlu dibendung," ujarnya.
Para analis mengatakan, pola pikir dan pendekatan AS yang sempit seperti itu tidak hanya akan tidak membantu perkembangan teknologi kedua negara, tetapi juga dapat membayangi kemajuan teknologi manusia.
"Jika AS dapat memperlakukan China sebagai mitra dan bukan sebagai musuh, itu akan meningkatkan kemampuan umat manusia untuk menjelajahi ruang angkasa," demikian Song.
Sentimen: negatif (99%)