Sentimen
Positif (47%)
13 Des 2022 : 18.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Biaya PCR Pernah Capai Jutaan Rupiah, Gigin Praginanto: Ini Namanya Perampokan Massal

13 Des 2022 : 18.28 Views 12

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Biaya PCR Pernah Capai Jutaan Rupiah, Gigin Praginanto: Ini Namanya Perampokan Massal

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, mendadak menyinggung soal biaya PCR yang pernah mencapai jutaan rupiah.

"Ini namanya perampokan massal," ujar Gigin dikutip dari unggahan twitternya, @giginpraginanto (13/12/2022).

Namun, karena pelakunya bagian dari pemangku kebijakan, bagian dari yang berkuasa, pada akhirnya rakyat hanya menurut karena terdesak kata "butuh".

"Rakyat yang kelabakan karena masih harus tes PCR untuk berbagai keperluan," tukasnya.

Ternyata, harga reagen yang digunakan untuk tes pcr hanya berkisar antara Rp13 ribu hingga Rp60 ribu. Harga itu untuk reagen yang digunakan pada mesin tes PCR buatan Tiongkok.

Dikatalan oleh Redaktur Majalah Tempo, Hussein Abri Dongoran, berdasarkan hasil investigasi yang telah diterbitkan oleh Majalah Tempo, terdapat 2 versi harga PCR yang ditemukan.

Versi pertama, menurut dokumen dari pemerintah, yang menyebut harganya di bawah Rp205 ribu. Sedangkan versi kedua, harga tes PCR yang menggunakan mesin-mesin buatan Tiongkok.

Tes PCR menggunakan mesin produksi Tiongkok pun ada dua versi harga reagen, tergantung pada fasilitas kesehatan yang memberi layanan.

Menurutnya, berdasarkan hasil diskusi dengan pengusaha, ada importir yang meminjamkan alat tes PCR produksi Tiongkok pada sejumlah layanan kesehatan.

Seperti yang diketahui, pemerintah telah beberapa kali menurunkan HET tarif tes PCR. Sedikit ke belakang, pada Senin 5 Oktober 2021, pemerintah melalui surat edaran Menteri Kesehatan, menetapkan harga tertinggi tarif tes PCR sebesar Rp900 ribu.

Pada 3 Oktober 2020, sebelum ditetapkan batas tarif, harga swab test mandiri bisa berpuluh-puluh kali lipat jika dibandingkan harga rapid test.

Umumnya, berkisar antara Rp1,5 juta sampai dengan Rp4 juta, tergantung waktu tunggu hasil tes yang didapatkan.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (47.1%)