CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Kepala desa yang terkena dampak langsung bencana gempa Cianjur dibuat pusing dengan pendataan rumah rusak, karena terjadi ketidaktepatan data dengan kenyataan.

Masyarakat tidak puas dengan hasil pendataan yang dikakukan BNPB dan mahasiswa, karena banyak perbedaan mencolok mengenai status kondisi rumah.

Terdapat sejumlah fakta di lapangan, rumah rusak berat jadi ringan, begitupun sebaliknya.

Baca Juga: Data Korban Meninggal Gempa Cianjur Versi BNPB 334 orang dan Pemkab 603 Jiwa, Bupati: Jangan Dibesar-besarkan

Sehingga masyarakat mengajukan protes kepada Ketua RT dan RW masing-masing.

Salah satunya terjadi di Desa Cirumput Kecamatan Cugenang, para Ketua RT dan RW mengadukan keluhan kepada kepala desa karena menjadi sasaran kekesalan dan kemarahan warga dengan semerawutnya data.

“Iya benar terjadi konflik di bawah dengan hasil verifikasi data kategori kerusakan, RT dan RW yang jadi korban, lalu mereka mengadu pada kami,” terang Kepala Desa Cirumput, Beni Irawan pada ayobandung.com, Senin 12 Desember 2022.

Menindaklajuti keresahan Ketua RT dan RW, Beni mengumpulkan semuanya dan disepakati untuk diberi waktu tambahan untuk pendataan ulang.

Baca Juga: Putri Candrawati Hanya Tutup Telinga Saat Yosua Ditembak, Hakim Bingung: Ada yang Janggal dengan Refleknya

Lantaran diketahui salah satu penyebab banyaknya kesalahan ini terlalu sebentar waktunya, sehingga bukan kualitas hasil pendataan tapi asal jadi saja.

“Iya betul, saya kirimkan surat resmi kepada Pak Bupati Cianjur memohon untuk penambahan waktu agar kami yang di bawah tidak menjadi sasaran warga,” tandasnya.***